Liputan6.com, Jakarta Pasar saham Asia-Pasifik melemah pada Rabu saat para investor bersiap menghadapi tarif khusus negara yang akan diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang mulai berlaku tengah malam waktu AS.
Dikutip dari CNBC, Rabu (9/4/2025), Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 1,06%.
Baca Juga
Indeks Nikkei 225 Jepang anjlok 3,14% pada pembukaan perdagangan, sementara Topix merosot 3,26%. Indeks Kospi Korea Selatan turun tipis 0,18% dan Kosdaq yang berkapitalisasi kecil melemah 0,44%.
Advertisement
Kontrak berjangka indeks Hang Seng Hong Kong berada di posisi 19.300, juga lebih rendah dibandingkan penutupan terakhir HSI di 20.127,68.
Tarif tambahan akan mulai berlaku setelah tengah malam waktu AS, menambah beban terhadap tarif dasar 10% yang sudah diberlakukan pada Sabtu lalu. Produk-produk China kini akan dikenai tarif kumulatif sebesar 104%, seperti yang dikonfirmasi oleh Gedung Putih.
Bank Sentral India
Investor juga akan mencermati keputusan Bank Sentral India (Reserve Bank of India) yang dijadwalkan akan diumumkan hari ini.
Menurut jajak pendapat ekonom yang dilakukan Reuters, bank sentral India diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk kedua kalinya secara berturut-turut, yang akan menurunkan suku bunga acuannya menjadi 6%.
Â
Saham di AS
Sementara itu, di AS semalam, ketiga indeks utama ditutup melemah. Dow Jones Industrial Average turun 320,01 poin atau 0,84% dan ditutup di level 37.645,59, dengan akumulasi penurunan selama empat hari terakhir akibat kekhawatiran tarif mencapai lebih dari 4.500 poin.
Saham Apple memimpin pelemahan karena biaya produksi iPhone diperkirakan melonjak akibat tarif baru terhadap produk China.
Indeks S&P 500 turun 1,57% menjadi 4.982,77. Indeks ini nyaris memasuki wilayah pasar bearish, setelah anjlok hampir 19% dari rekor tertingginya pada Februari, dan untuk pertama kalinya sejak April 2024 ditutup di bawah level 5.000.
Dalam empat hari terakhir, S&P 500 telah kehilangan lebih dari 12%.
Advertisement
