Menko PMK Berharap MTQ Nasional XXVII Tahun 2018 Perkuat Kebhinekaan

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani turut serta mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional ke-XXVII tahun 2018

oleh Reza diperbarui 08 Okt 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 08 Okt 2018, 11:30 WIB
Menko PMK
Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani turut serta mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional ke-XXVII tahun 2018

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani, malam ini turut serta mendampingi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Nasional ke-XXVII tahun 2018 yang di gelar di Gedung Astaka, Medan, Sumatera Utara. Pembukaan ditandai dengan pemukulan bedug oleh Presiden Jokowi.

Di sela-sela pembukaan, Menko PMK menyampaikan harapan agar MTQ Nasional 2018 akan menghasilkan qori dan qoriah yg kelak mampu mengharumkan bangsa Indonesia. "Merekalah yang nantinya mewakili Indonesia dalam MTQ Internasional," ujar Menko PMK.

Menko PMK juga berharap MTQ Nasional ini dapat memperkuat kebhinekaan karena selama mengikuti berbagai perlombaan, kafilah dari berbagai provinsi berkumpul.

"Di sinilah kesempatan untuk saling memahami dan membangun jejaring guna memperkuat persatuan," tambah Menko PMK.

Momentum pembukaan MTQ Nasional ini dimanfaaatkan Presiden untuk menekankan pentingnya Al-Qur'an menjadi pedoman umat Islam untuk keluar dari fase kegelapan menuju fase yang terang. Al Quran menurut Presiden telah menjadi petunjuk bagi manusia serta sumber inspirasi bagi para ulama dan akademisi untuk menghadirkan kemajuan bagi umat manusia.

"Saya mengajak semua untuk melihat MTQ bukan hanya sebagai acara rutin, bukan hanya lomba dalam seni membaca Al-Qur'an, tetapi menjadikan MTQ, suntikan energi umat Islam untuk membumikan Al-Qur'an secara nyata dalam kehidupan sehari-hari", tambah Presiden.

Presiden berharap, MTQ ini menjadi sumber kesejukan, sumber mata air melimpahnya ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah.

"Hati kita seharusnya merasa damai setiap kali membaca Al-Qur'an, merasa tentram setiap kali mendengarkan alunan ayat suci Al Qur'an. Perasaan damai itu harus kita rawat dan tanamkan dalam kehidupan sehari-hari, agar tidak ada lagi hoax, fitnah, caci maki sesama umat sebangsa, setanah air Indonesia," ujar Presiden.

MTQ Nasional bertempat di Medan dan Deli Serdang, Sumatera Utara ini berlangsung dari tanggal 4 Oktober dan akan berakhir pada tanggal 13 Oktober 2018. Tema  yang diangkat adalah "MTQ Mewujudkan Revolusi Mental Menuju Insan Yang Qur'ani".

Acara ini dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang diikuti oleh seluruh undangan yang hadir kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera MTQ serta pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh Qori juara 1 golongan dewasa MTQ Tingkat Nasional XXVI tahun 2016, Ihsan Nuzula.

MTQ Nasional ini diikuti 1.550 kafilah dari 34 provinsi. Kegiatan lain yang dilakukan dalam MTQ ini antara lain, launching buku "11 Muqri Sumut di pentas dunia", parade 1.000 Hafizh, pameran al-Qur'an yang ditulis 370 tahun yang lalu serta kegiatan lainnya.

Hadir pada kesempatan ini Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin; Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo; Menteri PDTT, Eko Putro Sandjojo; Ketua OJK, Wimboh Santoso, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi; Anggota DPR RI/DPD; Duta Besar Negara Sahabat; Gubernur dan Bupati/Walikota se-Indonesia.

 

 

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya