Top 3 News: Ingin Segera Dilamar, Permintaan Terakhir Pramugari Lion Air Jatuh

Top 3 news, permintaan Endang dianggap tak biasa, karena korban pernah mengatakan ingin fokus dulu dengan karirnya sebagai pramugari Lion Air.

oleh Maria FloraDian KurniawanPramita TristiawatiNafiysul Qodar diperbarui 05 Nov 2018, 07:03 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 07:03 WIB
Dua Kantong Jenazah Korban Lion Air Jatuh Tiba di RS Polri
Petugas memindahkan kantong jenazah dari ambulans ke RS Polri, Kramat Jati, Jakarta, Selasa (30/10). Dua kantong jenazah kembali tiba di RS Polri pascakecelakaan pesawat Lion Air JT 610 yang jatuh di perairan Karawang. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 news, Endang Sri Bagusnita (20), salah satu pramugari Lion Air yang menjadi korban saat pesawat dengan kode registrasi PK-LQP itu jatuh di perairan Tanjung Karawang, Senin pagi, 29 Oktober 2018. 

Sebelum kepergiannya menuju Pangkalpinang, Binsar, kekasih korban sempat merasakan firasat buruk hanya 5 menit ketika akan pergi terbang. Almarhum menceritakan hadiah ikan di hari ulang tahunnya tiba-tiba lompat dari aquarium dan mati.

Pramugari itu juga sempat meminta sang kekasih segera datang melamar. Permintaan Endang dianggap tak biasa, karena korban pernah mengatakan ingin fokus dulu dengan karirnya sebagai pramugari Lion Air.

Sementara itu, berita Flight Data Recorder (FDR) pesawat Lion Air PK-LQP yang berhasil diunduh oleh pihak KNKT juga tak kalah menjadi pusat perhatian.

Diperoleh data sebanyak 69 jam terdiri dari 19 penerbangan, termasuk yang mengalami kecelakaan. Data tersebut memperlihatkan pergerakan pesawat. Dimulai dari pergerakan pesawat Lion Air itu di tempat parkir menuju ke landasan 25. 

Berikut berita terpopuler di kanal News Liputan6.com, sepanjang Minggu, 5 November 2018:


1. Firasat Kekasih Pramugari 5 Menit Sebelum Pacarnya Jadi Korban Lion Air

Lion Air
Pramugari Lion Air yang menjadi korban dalam insiden Senin 29 Oktober pagi. (Pramita Tristiawati)

Endang menjadi salah satu korban Lion Air yang jatuh di Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat.

Semenjak jasad Endang teridentifikasi, rumah duka tersebut semakin ramai dikunjungi. Almarhumah Endang merupakan pramugari yang bertugas di pesawat Lion Air tersebut. Jasadnya dikenali dari sidik jari oleh tim DVI Mabes Polri.

Isak tangis pun tak henti-hentinya terdengar dari Binsar yang merupakan kekasih Endang. Dia menceritakan sempat memiliki firasat buruk, hanya lima menit sebelum kekasihnya itu melakukan tugas.

 

Selengkapnya...


2. KNKT Ungkap Hasil Unduhan FDR Black Box Lion Air yang Jatuh

Menhub dan Kepala KNKT Konpers Temuan Black Box Lion Air
Petugas Basarnas membawa Black Box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11). Benda bewarna oranye tersebut diduga kuat merupakan FDR Black Box Lion Air. (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dibantu Australian Transport Safety Bureau (ATSB) berhasil mengunduh Flight Data Recorder (FDR) pesawat Lion Air PK-LQP yang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Dari FDR Lion Air JT 610 tersebut, diperoleh data sebanyak 69 jam terdiri dari 19 penerbangan, termasuk yang mengalami kecelakaan.

Data tersebut memperlihatkan pergerakan pesawat Boeing 737 MAX 8 dengan kode registrasi PK-LQP itu di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng pada Senin 29 Oktober 2018 pagi. Dimulai dari pergerakan pesawat Lion Air itu di tempat parkir menuju ke landasan 25.

 

Selengkapnya...


3. Penyelam Handal Menjemput Takdir di Lokasi Jatuhnya Lion Air

Syachrul Anto Pahlawan yang Gugur Saat Evakuasi Lion Air
Syachrul Anto Pahlawan yang Gugur Saat Evakuasi Lion Air (Foto: Facebook Syachrul Anto)

Lian Kurniawati tak kuasa menahan air mata saat mengenang suaminya, Syachrul Anto. Laki-laki 48 tahun itu gugur dalam tugas, saat mencari korban dan serpihan pesawat Lion Air yang jatuh di Pantai Tanjung Pakis, Karawang, Jawa Barat, Jumat 2 November 2018.

Saat itu, mendiang Syachrul Anto tengah menyelam bersama rekannya untuk mencari barang atau korban Lion Air yang masih ada di dasar laut.

Namun, kata Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Muhammad Syaugi, saat evakuasi, rekannya tak melihat Syachrul.

"Satu pihak sedang mencari sesuatu, tiba-tiba menengok yang satu (Syachrul) tidak ada. Cari-cari tidak ada," ujar Syaugi di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (3/11/2018).

 

Selengkapnya...

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya