KNKT Sebut 2 Alat yang Didatangkan untuk Cari CVR, Tercanggih di Dunia

KNKT tidak membatasi waktu pencarian cockipt voice recorder (CVR) yang menjadi bagian dari black box Lion Air PK-LQP.

diperbarui 10 Nov 2018, 17:05 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 17:05 WIB
Menhub dan Kepala KNKT Konpers Temuan Black Box Lion Air
Petugas Basarnas membawa Black Box atau kotak hitam pesawat Lion Air JT 610 di posko evakuasi JICT 2, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (1/11). Benda bewarna oranye tersebut diduga kuat merupakan FDR Black Box Lion Air. (Liputan6.com/Helmi Fitriansyah)

Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) tidak membatasi waktu pencarian cockipt voice recorder (CVR) yang menjadi bagian dari black box Lion Air PK-LQP. Pencarian terus dilakukan meski hingga beberapa bulan ke depan.

"Tidak ada batas waktu, artinya di sini kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menemukan CVR. Jadi kalau masih sebulan, dua bulan lagi, ya kita akan berusaha sekuat tenaga dan semampu kita," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono soal Lion Air di dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat 9 November 2018.

Menurut dia, CVR begitu penting di samping flight data recorder (FDR) untuk menguak kecelakaan pesawat di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat, itu. Hal tersebut lantaran KNKT ingin mengetahui kemungkinan adanya human factor dalam kecelakaan.

"Kita butuh juga CVR ini, apa sih yang dibicarakan antar kedua pilot tersebut. Nanti akan berhubungan masalah traininghuman factor, masalah argonomi dari pesawatnya, apapun. Karena hal ini sangat berkaitan dengan masalah human factor," tutur Soerjanto.

Dia mengatakan, pihaknya sudah mendatangkan dua alat tercanggih di dunia untuk mencari CVR Lion Air, yakni dua Ping Locater Finder dari Amerika Serikat. Dia menyebut, bukan tak mungkin jika pencarian kotak hitam akan memerlukan tenaga dari internasional.

"Tadi (kemarin) ada dua alat boleh dikatakan tercanggih saat ini yang tersedia di dunia. Pagi tadi ke sana jam 8 bersama operatornya. Mudah-mudahan dengan alat yang sangat sensitif dan paling mutakhir ini bisa segera menemukan," kata Soerjanto.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Sinyal Hilang

Pencarian Lion Air JT 160 di Hari Kedua
Tim SAR mengevakuasi barang korban dan puing pesawat Lion Air JT 610 saat pencarian hari kedua di laut utara Karawang, Jawa Barat, Selasa (30/10). Pencarian korban Lion Air dilakukan dengan menyisiri Pantai Tanjung Pakis. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Soerjanto Tjahjono menyatakan, sinyal dari subinstrumen kotak hitam yang belum ditemukan, yakni cockpit voice recorder (CVR) pesawat terbang Lion Air nomor penerbangan JT 610 mati sejak dua hari lalu.

CVR ini merekam semua pembicaraan dari kokpit pesawat terbang, apakah kepada petugas menara kendali penerbangan, atau sesama pilot, atau orang lain yang sedang ada di kokpit dan berbicara melalui head set.

"Ya sekarang pun kami sudah tidak mendengar sinyalnya. Jadi dengan metode apapun akan mencari CVR itu,” katanya, Senin (5/11/2018).

Ia menambahkan, "Sinyal itu hilang sejak dua hari yang lalu." 

Soerjanto mengatakan, seharusnya sinyal CVR Lion Air bisa bertahan hingga 30 hari dan dia mengaku tidak mengetahui penyebab sinyal tersebut mati.

Ikuti berita Jawapos lainnya di sini

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya