Anies Baswedan: Wagub DKI Jakarta Pengganti Sandi Harus Mau Kerja Keras

Anies mengingatkan agar calon pendampingnya, wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno nanti tidak membawa visi dan misi sendiri.

diperbarui 12 Nov 2018, 07:12 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2018, 07:12 WIB
Anies Baswedan Buka Konferensi Asian Mediation Association
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberi sambutan saat pembukaan Konferensi Asian Mediation Association (AMA) ke-5 di Jakarta, Rabu (24/10). Anies berharap konferensi ini memberi banyak kesempatan dalam pertukaran ide. (Liputan6.com/JohanTallo)

Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku tidak memiliki kriteria khusus untuk pendampingnya nanti dalam memimpin Ibu Kota. Hanya ia berpesan agar wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga Uno nanti harus mau bekerja keras.

"Kemudian kalau (di) Jakarta harus mau kerja keras, jadi jangan tanggung. Harus all out, tuntas," kata Anies, Minggu 11 November 2018.

Anies pun enggan berkomentar mengenai nama-nama yang mencuat untuk diajukan sebagai wagub DKI Jakarta pengganti Sandiaga. Karena meski telah diumumkan secara resmi, namun calon masih harus menjalani fit and proper test.

"Saya tidak mau berkomentar sampai sudah ada resmi nama. Kan enggak enak kalau komentarin orang, kalau belum ada nama, belum resmi," jelasnya.

Selain masalah nama, Anies mengaku percaya dengan usulan partai pegusung yang mencalonkan anggotanya untuk maju menjadi wakil gubernur mendampinginya. Anies yakin para calon mempunyai kinerja yang bagus, sehingga dapat mengikuti alur yang sudah dijalankannya dalam satu tahun terakhir.

"Tapi saya percaya, partai akan mengusulkan nama yang memang kompeten dan bisa kerja. Teman-teman media setiap kesempatan selalu tanya, artinya perhatian publik itu sangat besar. Jadi saya percaya, partai akan serius," ucapnya.

Anies kembali mengingatkan agar calon pendampingnya nanti tidak membawa visi dan misi sendiri. Karena visi dan misi gubernur dan wagub DKI Jakarta telah disusun untuk lima tahun kepemimpinan. 

"Sudah berkali-kali saya bilang, yang penting wagub mau ikut dengan visi gubernur. Jangan bawa visi sendiri, karena dia bergabung di tengah jalan. Jadi jangan bawa peta sendiri, petanya adalah peta yang dibawa gubernur," pungkas Anies Baswedan.

 

Saksikan berita menarik Jawapos lainnya, di sini.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Kursi PKS

Sebelumnya, kengototan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk mendapatkan kursi wakil gubernur DKI Jakarta yang ditinggal Sandiaga Uno, berbuah manis. Klaim mereka bahwa kursi wagub akan diisi kadernya akhirnya diiyakan oleh partner politiknya, Gerindra.

Adalah Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra Ahmad Muzani yang menegaskan langsung hal tersebut. Dia memastikan kursi Wakil Gubernur DKI Jakarta milik PKS.

"Iya, iya (sudah pasti PKS) jadi Gerindra menyerahkan pada PKS. Tetapi dalam hal menyerahkan kan kita juga perlu tau visi misinya. Kita perlu dengar mana orangnya. Kan begitu," ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 7 November 2018.

Itu sebabnya, kedua partai sepakat membentuk badan bersama sebagai tim uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) untuk mencari sosok yang pas untuk menduduki kursi tersebut. 

"Empat anggota. Gerindra dua, PKS dua. Maksudnya ialah untuk melihat dan mendengar dua calon yang dicalonkan PKS," kata Muzani .

Menurutnya, tim ini diperlukan untuk melihat visi-misi para calon Wagub DKI penganti Sandiaga Uno. Serta penyelarasan antara visi-misi Gerindra dan PKS untuk memilih Wagub DKI.

"Tetapi dalam hal menyerahkan kan kita juga perlu tau visi-misinya. Kita perlu dengar mana orangnya. Kan begitu," ungkapnya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya