Liputan6.com, Jakarta - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap temuan awal investigasi jatuhnya Lion Air PK-LQP. Ketua Subkomite Penerbangam KNKT Nurcahyo Utomo menggarisbawahi persoalan dalam data perawatan pesawat.
"Tercatat ada enam masalah gangguan yang tercatat di pesawat ini, yaitu terkait dengan airspeed altitude flight sebelah kiri tiga kali, speed trim fail dan max trim fail dua kali, indicatetd altitude satu kali, ini yang tercatat di buku catatan pesawat," kata Nurcahyo di kantornya saat konferensi pers soal kecelakaan penerbangan Pesawat Lion Air PK-LQP, Rabu (28/11/2018).
Masalah tersebut, kata dia, terjadi sejak 26 Oktober 2018. Dalam penerbangan tujuan Tianjin Binhai ke Manado terdapat dua masalah di Lion Air PK-LQP. Pesawat tidak bisa menampilkan kecepatan terbang dan ketinggian terbang.
Advertisement
Ada pula masalah lampu perawatan menyala setelah mendarat. Lalu pada 27 Oktober, dalam penerbangan Denpasar-Manado dan sebaliknya, masalah yang sama terulang. Ditambah satu masalah baru, yakni lampu kecepatan gagal menerangi.
Selanjutnya di tanggal yang sama, pesawat Lion Air PK-LQP juga terbang dari Manado-Denpasar dengan masalah Auto-throttle Arm disconnect.
Â
28 Oktober
Kemudian pada 28 Oktober dalam penerbangan Denpasar ke Jakarta terdapat masalah pada IAS dan ALT. Lalu ada masalah terkait feel diff press light illuminate.
"Ini baru fakta dan di dalamnya tidak ada analisis," kata Nurcahyo.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement