Ini Tanggapan Jusuf Kalla soal Rencana Penutupan Taman Nasional Komodo

Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun untuk wisatawan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Jan 2019, 03:29 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2019, 03:29 WIB
Jusuf Kalla Hadiri Pembukaan KTT ASEM
Wakil Presiden Indonesia, Jusuf Kalla melambaikan tangan saat tiba menghadiri pembukaan KTT ASEM (Asia-Europe Meeting) ke-12 di Brussels, Belgia, (18/10). (AFP Photo/Emmanuel Dunand)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menanggapi rencana Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat menutup Taman Nasional Komodo selama satu tahun untuk wisatawan. JK mengaku paham akan wacana tersebut. Terlebih penutupan ini dengan pertimbangan untuk membudidayakan rusa.

"Kalau saya lihat alasan Gubernur Viktor itu untuk memperbanyak, mengembangbiakkan rusa," ujar Jusuf Kalla di kantornya, Jakarta, Selasa 22 Januari 2019.

Meski tak secara langsung menyampaikan penolakan, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini mengingatkan, penutupan Taman Nasional Komodo bukan satu-satunya solusi budi daya rusa.

"Jangan lupa, dikunjungi dan tidak dikunjungi (rusa) perlu makan. Jadi memang bisa saja, ini benar perlu makan rusa, kambing itu. Pertanyaannya, apa perlu dikembangbiakkan di situ atau dibawa ke tempat lain dulu baru ke situ?" ujar JK.

Sebelumnya, Viktor mengungkapkan rencananya menutup sementara Taman Nasional Komodo guna meningkatkan jumlah populasi rusa yang menjadi makanan utama komodo. Selain itu, pemerintah provinsi akan menata Taman Nasional tersebut supaya habitat komodo menjadi lebih berkembang.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Kekhawatiran Viktor

Pemburu ratusan rusa dan kerbau Pulau Komodo diringkus polisi di Desa Poja, Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Dok. Polisi)
Pemburu ratusan rusa dan kerbau Pulau Komodo diringkus polisi di Desa Poja, Kecamatan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). (Dok. Polisi)

Viktor mengkhawatirkan, rendahnya perhatian terhadap budi daya rusa mengakibatkan komodo saling memangsa. Apalagi, saat ini perburuan liar terhadap rusa di area taman tersebut semakin marak.

"Namanya taman itu harus indah dan biar habitat komodo di sana, bisa nyaman dan kita bisa lakukan rekayasa genetik untuk komodo kembalikan habitatnya, jangan makin lama makin kecil tapi dia makin membesar," kata Viktor, Senin 21 Januari 2019.

Menurut mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR itu, wisatawan masih diperbolehkan mengunjungi pulau-pulau yang ada di sekitar Labuan Bajo. Namun, tidak diizinkan untuk masuk ke Pulau Komodo.

"Boleh masuk tapi tidak boleh turun khusus untuk Pulau Komodo. Putar aja silakan putar dengan kapal kan bisa di Padar, masih bisa turun di Padar, di Rinca tapi kalau khusus untuk Pulau Komodonya kita tutup," ujar Viktor.

 

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya