Liputan6.com, Jakarta - Usai bebas dari Rutan Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Kamis pagi, 24 Januari 2019, banyak cerita baru yang kini menghampiri Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok.
Tidak hanya soal kisah asmaranya yang dikabarkan segera menikah, mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga membagi pengalamannya kepada warga Meruya saat masih mendekam di penjara.
Ahok, atau pria yang kini ingin dipanggil BTP itu, pun mengunjungi sejumlah kerabat dekatnya di kampung halaman. Karena hampir dua tahun lamanya, mantan suami Veronica Tan ini tak pernah bertemu karena kasus penodaan agama yang dituduhkan padanya. Salah satunya dia menemui kakek dan neneknya di Belitung Timur.
Advertisement
Seperti apa kisah Ahok selengkapnya setelah bebas? Berikut ceritanya.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bertemu Kakek Nenek
Ahok mengajak putra sulungnya, Nicholas Sean, untuk bertemu kakek neneknya di Belitung Timur.
Momen pertemuan sang ayah dengan kakek dan neneknya sempat diabadikan Sean lewat Instastory akun Instagrammya.
Dalam video yang berdurasi singkat itu, Ahok terlihat tengah berbincang dengan kakek dan neneknya.
"With my 94 years old grandparent," tulis @nachoseann dalam keterangannya.
Dalam akun Instagram pribadinya basukibtp, Ahok juga bertemu sejumlah saudara dan tetangganya di Gantung, Belitung Timur. Hal tersebut dilakukannya usai pulang dari gereja.
"Sepulang dari Gereja pagi tadi, saya mengunjungi rumah kakek-nenek saya dan beberapa saudara, serta tetangga rumah saya di Gantung, Belitung Timur," tulis @basukibtp, Minggu, 3 Februari 2019.
"Sudah cukup lama saya tidak bertemu dengan mereka, syukur kondisi mereka baik," tambah Ahok.
Mendadak sontak momen pertemuan tersebut mendapat ratusan ribu like dari para warganet, tanpa terkecuali adik kandung sekaligus kuasa hukumnya, Fifi Lety Purnama.
Advertisement
Kehidupan di Penjara
Selain bertemu dengan keluarga serta kerabat, selama di Desa Lenggang Guntung, Belitung Timur, Bangka Belitung, BTP sempat kembali membagi kisahya di penjara kepada sejumlah awak media.
"Selama menjalani masa tahanan pola hidup sehat dan serba teratur seperti jadwal makan, olahraga, dan juga waktu istirahat," cerita Ahok seperti dikutip dari Antara.
Rutinitas yang harus dilakukan sudah diatur oleh pihak lapas. Seperti tidur jam 10 malam, makan jam 5 sore kemudian terakhir makan malam kemudian bisa tidur siang dan olahraga.
"Itu pola hidup yang sangat teratur dan sehat, namun setelah bebas saya sedikit kelelahan karena padatnya jadwal pertemuan hingga larut malam," ujarnya.
Ahok bahkan mengaku dirinya sempat terserang demam setelah bebas karena banyaknya kegiatan.
"Setelah keluar, pertemuan tidak bisa dibatasi ada jam 10 malam tidak bisa tidur siang. Makanya sedikit demam lantaran adanya penyesuaian tubuh," kata pria berkaca mata itu.
Ziarah ke Makam Ayahanda
Ahok tidak sendiri saat pulang ke kampung halamannya. Turut juga bersamanya sang ibu dan ketiga anaknya Nicholas Sean, Nathania Purnama, dan Daud Albeenner Purnama.
Nicholas menceritakan setiap jengkal perjalanan pulangnya ke Belitung. Mulai dari perjalanannya ke bandara hingga mendarat di Bandara Internasional HAS Hanandjoeddin, Tanjung Pandan.
"Kami sudah mendarat, 'Hi Pa, welcome home," kata Nico kepada Ahok, Sabtu (2/2/2019).
Begitu tiba, Ahok dan keluarganya langsung berziarah ke makan ayahanda, Indra Tjahaja Purnama.
"Sekarang kami sudah di Belitung, dan akan ke makam kungkung (kakek) dan paman saya," ucap Nico saapaan akrab putra sulung Ahok.
Nico menceritakan, makam kakeknya berada di atas bukit. "Kuburannya tinggi sekali di atas bukit," ucap Nico.
Sesampainya di makam, Ahok pun memberikan seikat bunga di atas makam ayahandanya dan mulai mendoakannya.
Advertisement
Bertemu Warga Meruya
Sebelumnya, setelah lepas dari tahanan, Ahok bertemu dengan warga Meruya. Saat itu dia ditemani caleg PDIP Ima Mahdiah dan Charles Honoris.
Di depan warga Meruya, Ahok bercerita tentang rasa syukurnya mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
"Kalau saya tidak ditahan, saya hanya akan menjadi gubernur yang menguasai Balai Kota selama lima tahun, tapi kalau di penjara saya banyak belajar menguasai diri yang waktunya seumur hidup," kata Ahok di Kembangan, Jakarta Barat, Rabu (30/1/2019).
Ahok bercerita, hidupnya sangat teratur selama di penjara, tidur dan bangun tepat waktu yakni pukul 04.00 pagi. Begitu juga jadwal makan, selalu tepat waktu sesuai suara lonceng.
"Makan malam tepat jam 5 sore, teratur saya. Makanya celana saya nambah setengah senti," ujarnya.