Urai Macet, Sistem Satu Arah di Dukuh Bawah Akan Permanen

Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba Sistem Satu Arah (SSA) dari Sudirman ke Dukuh Bawah, Jakarta Selatan.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 13 Feb 2019, 12:43 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2019, 12:43 WIB
Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba Sistem Satu Arah (SSA) dari Sudirman ke Dukuh Bawah, Jakarta Selatan. (Merdeka.com)
Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba Sistem Satu Arah (SSA) dari Sudirman ke Dukuh Bawah, Jakarta Selatan. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Pemprov DKI Jakarta melakukan uji coba Sistem Satu Arah (SSA) dari Sudirman ke Dukuh Bawah, Jakarta Selatan. Uji coba yang dilaksanakan dari Senin, 12 Februari hingga 26 Februari 2019, diberlakukan selama 24 jam.

Pantauan di lokasi, para pengendara baik roda dua maupun empat dari arah Manggarai ke Tanah Abang tak bisa langsung lurus. Mereka harus memutar balik terlebih dahulu di Waduk yang tembus ke Jalan Galunggung atau tepat di bawah flyover Sudirman.

Bukan hanya itu, para pengendara juga tak bisa langsung belok ke arah Manggarai dari arah Bundaran HI seperti biasanya. Pengendara harus maju beberapa meter terlebih dahulu agar bisa menuju ke arah Manggarai.

Kasatpel Perhubungan Kecamatan Setia Budi, Agus Ashadi mengaku, masih banyak masyarakat yang bingung terkait peraturan tersebut. Terlebih, SSA ini baru berjalan beberapa hari.

"Iya (masih ada yang bingung), karena kan baru pertama kemarin, masih bingung, mau ke mana ini mau ke mana. Wajar kalau bingung, orang baru sehari," kata Agus saat berbincang dengan merdeka.com di lokasi, Dukuh Bawah, Jakarta Selatan, Rabu (13/2/2019).

Selain itu, ia pun menjelaskan, SSA ini akan diberlakukan secara permanen. Meskipun saat ini baru hanya sedang uji coba saja.

"Ini bakal permanen dan maksudnya uji coba itu segala sesuatu kan butuh sosialisasi ya, selama ini kan hanya selebaran dan sekarang prakteknya lah uji coba dan bakal permanen. Ini juga pasti pake castine lagi, sementara buat jaga ini pake kerucut dan patok-patok," jelasnya.

Untuk petugas jaga yang mengatur lalu lintas sendiri diterjunkan sebanyak 30 orang. Yang mana petugas itu ditempatkan di beberapa titik yang diberlakukan sistem satu arah.

"20 sampe 30 personel dari Dinas, Sudin sama Kecamatan dan ada kepolisian juga sekitar 10-an lah itu buat bantu atur lalu lintasnya. Kalau dari kecamatan pagi sampai malam. Karena ada 2 shift, jam 6 pagi sampai jam 2 siang terus jam 2 siang sampai jam 9 atau 10 malam," pungkasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Kurangi Macet

Uji Coba Sistem Satu Arah di Kawasan Dukuh Atas
Kendaraan melintas saat uji coba sistem satu arah di kawasan Dukuh Bawah atau sekitar Landmark Setiabudi, Jakarta, Rabu (13/2). Dishub DKI menguji coba sistem satu arah (SSA) dari Sudirman ke Dukuh Bawah hingga 26 Februari 2019. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Kasatpel Perhubungan Kecamatan Setia Budi, Agus Ashadi mengatakan, diberlakukannya sistem satu arah di Dukuh Bawah ini mengurangi kemacetan yang sering terjadi di kawasan tersebut.

"Kalau kemacetan biasanya sih rata-rata sore, itu jam pulang kerja sore biasanya macet. Sebelum ada SSA ini kan macetnya gak ketulungan. Kemaren sih udah agak signifikanlah, berkurang 20-30 persen," kata Agus.

Ia pun menjelaskan, kemacetan yang terjadi selama SSA ini bukan hanya di saat jam pulang kerja saja yakni sore. Namun, apabila terjadinya hujan juga akan terjadinya kemacetan.

"Karena mungkin baru dan masih banyak yang kurang tahu. Sama kalau hujan itu pada neduh di bawah kolong flyover (jadi macet)," ujarnya.

Meski begitu, ia mengaku belum adanya peraturan terkait hal tersebut. Tapi, pihaknya berusaha memberikan pengertian terhadap para pengendara roda dua yang berteduh agar tak terlalu berada di tengah jalan.

"Untuk sementara belum ada (aturan atau larangan). Kaya belum ada aturan juga, kalau ada juga paling kita suruh agak minggir ajalah kasih space jalan aja. Selama ini lancar, jadi macetnya kalau ujan aja," ungkapnya.

Sementara itu, Hasan salah seorang Ojek Online mengaku, dengan adanya SSA ini justru tak ada lagi kemacetan panjang di kawasan tersebut.

"Jujur ini sudah enggak macet lagi ini pas dibikin begini (SSA). Biasanya kan macet banget ini dari Halte Halimun ke sanaan lagi sampe sini ini Waduk," ujar Hasan.

"Karena kan gua setiap hari ambil penumpang dari sini (Dukuh Bawah). Jadi makanya gua bilang ini jadi enggak macet karena emang setial hari gua ambil penumpang dari sini," tutup Hasan.

Berikut rekayasa lalin saat uji coba SSA Landmark

-Landmark sisi Selatan satu arah dari arah Timur ke Barat.

-Landmark sisi Barat satu arah dari arah Selatan ke Utara

-Landmark sisi Utara (Jalan Galunggung) satu arah dari Barat ke Timur, dari Simpang Galunggung (Landmark sisi Timur/Waduk Setiabudi Barat).

-Landmark sisi Timur (Jalan Setiabudi Tengah) satu arah dari arah Utara ke Selatan.

-Lalu kendaraan dilarang belok kanan yang dari arah Barat ke Selatan pada simpang Jalan Galunggung (Landmark sisi Barat).

-Kemudian kendaraan dari arah Timur ke arah Utara pada Simpang Setiabudi Tengah dilarang belok kanan

-Jalan akses dari Jalan Jenderal Sudirman menuju Dukuh Bawah ditutup.

 

Reporter: Nur Habibie

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya