12 Ribu Personel TNI-Polri Amankan Munajat 212 di Monas

Selain pengamanan, rekayasa lalu lintas juga dilakukan di sekitaran Monas.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Feb 2019, 18:20 WIB
Diterbitkan 20 Feb 2019, 18:20 WIB
Bersih-Bersih Monas Usai Malam Tahun Baru
Petugas kebersihan membersihkan sisa sampah usai perayaan Tahun Baru 2019 di Monas, Jakarta, Selasa (1/1). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan bahwa total sampah yang ada di Monas mencapai 45 ton. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ribuan aparat gabungan dari unsur TNI, Polri, dan Pemprov DKI Jakarta, diterjunkan untuk pengamanan Munajat 212 yang akan digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat. Rencananya, kegiatan itu akan diisi dengan ceramah dari para ulama.

"Ada sekitar 12 ribu personel gabungan, nanti dari siang kita lakukan apel. Itu kan acaranya malam," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono kepada merdeka.com, Rabu (20/2).

Argo mengatakan, pihaknya telah menerima surat pemberitahuan acara Munajat 212. Rencananya, akan ada ribuan orang yang akan menghadiri acara tersebut.

"Intinya kami siap untuk melakukan pengamanan," kata Argo.

Argo melanjutkan, pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mengamankan kegiatan. Selain pengamanan, rekayasa lalu lintas juga dilakukan di sekitaran Monas.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Doa Pilpres Aman

Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif mengatakan, Munajat 212 digelar untuk mendoakan kesuksesan Pilpres dan Pemilu 2019.

"Ini doa bersama untuk keselamatan bangsa dan negara Insya Allah saya akan hadir di malam munajat duduk bersama para habaib, kiai dan para tokoh berdoa bersama untuk keselamatan bersama Insya Allah saya akan hadir," kata Slamet di Jalan Daksa I, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/2).

Ia mengaku tak mengetahui apakah paslon capres-cawapres nomor urut 01 dan 02 diundang dalam acara tersebut.

"Saya serahkan ke panitia, yang jelas saya tahu pimpinan partai-partai diundang, itu yang saya tahu," ucapnya.

Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) itu membantah bahwa acara doa bersama tersebut berkaitan dengan politik. Namun Menurutnya lumrah bila kegiatan tersebut dinilai bermuatan politis.

"Yang penting isi dari acara itu adalah niatan kita untuk mengetuk pintu langit munajat kepada Allah untuk keselamatan bangsa dan negara kita," dia menandaskan.

 

Reporter: Ronald, Muhammad Genantan Saputra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya