Menristekdikti Ajak Generasi Milenial Manfaatkan Revolusi Industri 4.0

Menurut Nasir, perkembangan teknologi memberikan banyak peluang bagi anak muda membangun negeri dengan inovasi-inovasi baru.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Feb 2019, 09:40 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2019, 09:40 WIB
Menristekdikti Mohamad Nasir
Menristekdikti Mohamad Nasir (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Denpasar - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menyeru mahasiswa dan bagian generasi milenial lainnya memanfaatkan peluang dalam Revolusi Industri 4.0.

Pada rangkaian acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-24 di Denpasar, Nasir mengatakan pemerintah mendukung pembangunan perusahaan-perusahaan rintisan digital baru yang ke depannya diharapkan berkembang menjadi Unicorn.

"Jangan sampai kita sebagai anak muda tidak bisa memanfaatkan peluang yang baik ini," kata Nasir di Denpasar, Kamis (21/2/2019).

Dia mengatakan, masa ini merupakan era perkembangan teknologi yang memberikan banyak peluang bagi anak-anak muda untuk membangun negeri dengan inovasi-inovasi baru.

Ia menjelaskan pula bahwa acara Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-24 pada Agustus 2019 akan dilaksanakan di Denpasar karena di Pulau Dewata ini industri kreatif berperan penting dalam upaya menumbuhkan perekonomian.

"Topiknya inovasi kemandirian industri kreatif 4.0, karena Bali adalah Pulau Dewata juga kota wisata sehingga industri kreatif akan jadi sangat penting untuk memajukan ekonomi Bali," jelas Nasir seperti dikutip Antara.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Jangan Jago Kandang

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mengingatkan perguruan tinggi di Tanah Air jangan sampai merasa "jago kandang" ketika tidak ada perguruan tinggi asing yang diajak bersaing.

"Jangan kita katakan serbuan perguruan tinggi asing, tetapi bagaimana Indonesia berkolaborasi dengan perguruan tinggi asing supaya perguruan tinggi Indonesia meningkat mutunya," kata Nasir dalam Rakerda LLDIKTI Wilayah VIII di Denpasar, Bali, Rabu (20/2/2019) malam.

Menurut dia, peningkatan mutu pendidikan menjadi tuntutan utama setiap perguruan tinggi, baik yang berstatus negeri maupun swasta, jika tidak mau ditinggalkan masyarakat.

Masuknya perguruan tinggi asing untuk berkolaborasi menurutnya merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kompetisi kampus-kampus di Indonesia karena kampus asing yang diperkenankan masuk harus memenuhi sejumlah persyaratan, seperti untuk prodi-prodi yang memang dibutuhkan dan mendapatkan izin dari Kemerintekdikti.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya