Liputan6.com, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Andi Arief menjalani pemeriksaan di kantor polisi usai ditangkap di sebuah hotel di kawasan Jakarta Barat karena diduga menggunakan narkoba.
Polisi tidak memberikan garis khusus di kamar yang diduga digunakan Andi Arief. Hal tersebut disampaikan oleh PR Manajer Hotel Peninsula, Jakarta Barat, Elizabeth Ratna Sari.
"Kami tidak menaruh garis khususnya, yang jelas kami mensterilkan kamar tersebut," kata Elizabeth, Senin, 4 Maret 2019.
Advertisement
Andi Arief pun menjalani tes urine pemeriksaan narkoba. Dan hasilnya pun positif.
Berikut fakta-fakta usai ditangkapnya Andi Arief karena dugaan kasus narkoba dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Positif Sabu
Polisi pun telah melakukan tes urine terhadap Andi Arief, hasilnya positif.
"Tes urine saudara AA, positif mengandung metapethamin atau jenis narkoba sabu," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin, 4 Maret 2019.
Advertisement
2. Hanya Pengguna dan Berstatus Terperiksa
Polisi menyebut, Andi Arief sementara ini masih berstatus sebagai pengguna. "Diduga kuat saudara AA hanya pengguna," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen M. Iqbal.
Namun, kata dia, polisi masih memeriksa Andi Arief. Polisi juga sedang meminta keterangan sejumlah saksi. "Proses scientific akan dirampungkan secepatnya," ujar Iqbal.
Polri menyebut status mantan aktivis tersebut masih sebagai terperiksa. "Masih terperiksa," kata Iqbal.
Menurut Iqbal, pihaknya mengikuti mekanisme pemeriksaan kasus narkoba, yaitu 3x24 jam untuk menentukan status Andi Arief.
"3x24 jam untuk menentukan statusnya. Dia diduga korban, masih terperiksa," kata Iqbal.
3. Kemungkinan Akan Rehab
Mabes Polri melalui juru bicara Irjen M Iqbal mengatakan, Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief merupakan korban penyalahgunaan narkoba.
"Bisa dikatakan korban," kata Iqbal.
Saat ini, kata Iqbal, kepolisian dan BNN serta aparat terkait tengah gencar dalam upaya pemberantasan narkoba demi menyelamatkan anak bangsa.
Penyidik saat ini masih fokus memeriksa Andi Arief. secara mendalam
"Sedang didalami ada beberapa saksi kita periksa," kata Iqbal.
Iqbal mengatakan, meski proses hukum tengah berjalan dia memastikan rehabilitasi akan diterapkan pada kasus Andi Arief.
"Kemungkinan direhab karena dia korban," kata Iqbal.
Advertisement
4. Penangkapan Bukan Jebakan
Usai penangkapan Andi Arief, beredar kabar bahwa operasi kepolisian itu adalah jebakan. Polri tegas membantahnya.
"Ini spontan (tidak menjebak)," tegas Kadiv Humas Mabes Polri Irjen M Iqbal.
Iqbal mengatakan, penangkapan yang dilakukan Polri berdasar laporan masyarakat yang masuk. Setelah mendapat kabar tersebut, Polri mengaku bergerak cepat ke lokasi untuk menindak.
"Petugas kami mendapat dari masyarakat ada pengguna narkoba. Setelah dilakukan mapping, survailence, petugas berhasil menggerebek dan melakukan upaya paksa kepolisian berbentuk penangkapan," jelas Iqbal.
Karenanya, Iqbal meminta kepada publik untuk tidak langsung membenarkan informasi sumir beredar, terkait pesan di media sosial mau pun foto-foto. Dia menegaskan, info valid hanya dari Polri, khususnya Divisi Humas Mabes Polri.
"Jadi foto-foto dan info lain bisa ditambah-tambahkan dan belum tentu semuanya benar. Yang benar hanya dari kami," tegas Iqbal.
5. Kata Demokrat
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, mengatakan seluruh kader dan petinggi partai kaget atas ditangkapnya Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief karena narkoba.
"Kita semua kaget dengan berita ini. Seperti petir di siang bolong," kata Imelda.
Dia mengaku, Partai Demokrat masih mencari informasi lebih lanjut dan ingin bertemu langsung dengan Andi Arief.
"Kami sedang mencari tahu kebenaran masalah ini. Kalau bisa, ingin bertemu dengan AA untuk menanyakan langsung," jelas Imelda.
Imelda mengatakan, saat ini Partai Demokrat tengah membahas kasus Andi Arief.
"Segera akan ada jumpa pers resmi dari Partai Demokrat tentang masalah ini," Imelda menandasi.
Advertisement