PT KAI Siapkan Transportasi Alternatif Jika Evakuasi KRL Tak Selesai Malam Ini

Satu unit crane tiba di lokasi kejadian untuk mengevakuasi tiga gerbong KRL kereta commuterline yang anjlok hingga menabrak tiang listrik.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 10 Mar 2019, 20:03 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2019, 20:03 WIB
Proses Evakuasi KRL Anjlok di Bogor
Petugas mengevakuasi gerbong KRL yang anjlok di Kebon Pedes, Bogor, Jawa Barat, Minggu (10/3). Kecelakaan KRL jurusan Jatinegara-Bogor tersebut menyebabkan enam orang luka-luka, termasuk masinis kereta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Satu unit crane tiba di lokasi kejadian untuk mengevakuasi tiga gerbong KRL yang anjlok hingga menabrak tiang listrik. Crane tersebut didatangkan dari Bandung dan tiba pada Minggu (10/3/2019) sekitar pukul 17.45 WIB.

Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro menyatakan, PT KAI dan Kementerian Perhubungan Darat bakal bekerja ekstra mengevakuasi tiga gerbong KRL Commuterline yang anjlok di Kelurahan Kebon Pedes, Tanah Sareal, Kota Bogor.

"Yang jelas kami upayakan hari ini selesai dan menormalkan kembali, karena besok Senin jam sibuk," kata Edi ditemui di lokasi kejadian.

Apabila proses evakuasi dan normalisasi jalur belum maksimal hingga Senin pagi, pihaknya akan menyediakan transportasi alternatif bagi mereka yang biasa bekerja menggunakan KRL Commuterline.

"Jika tak selesai malam ini, kita siapkan transportasi alternatif," ujar Edi.

Terkait penyebab anjloknya KA 1722, Edi mengaku masih fokus mengevakuasi tiga gerbong yang masih terguling. Dirinya menyerahkan proses penyelidikan kepada Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).

"Biar nanti KNKT yang menyampaikan, karena mereka (KNKT) sudah turun ke lapangan untuk melakukan penyelidikan," jelas Edi.

Namun yang jelas, PT KAI akan mencari akar permasalahan hingga menyebabkan kereta tersebut anjlok agar peristiwa tidak terulang.

Sejak kereta KRL anjlok pada pukul 10.15 WIB, PT KAI mengerahkan personil dengan kekuatan penuh untuk mempercepat evakuasi gerbong agar jalur bisa dilintasi.

Pantauan Liputan6.com, pada Minggu pukul 19.00 WIB, petugas dengan dibantu satu unit crane dari Bandung tengah berupaya mengevakuasi tiga gerbong kereta yang terbalik.

"Kita berharap tak hujan. Tapi meski hujan, tak jadi kendala, karena tim di lapangan siap bekerja meski cuaca kurang mendukung," kata Edi.

Rencananya, bangkai gerbong yang terguling akan dibawa ke Depo Stasiun Depok. "Semua dibawa ke Depo Stasiun Depok. Karena jika dibawa ke Bogor bakal menghambat," kata dia.

Masinis Masih Dirawat

Sementara itu, kondisi masinis yang mengalami luka akibat kecelakaan ini sudah siuman. Masinis bernama Yakub Agung kini masih menjalani perawatan di RS Salak Kota Bogor.

"Sekarang sedang recovery dan butuh waktu untuk dimintai keterangan agar tak shock," terang Edi.

Ia menjelaskan setiap tahun dalam penambahan gerbong selalu melalui uji kelayakan dan secara teknis yang beroperasi sudah melalui uji untuk disertifikasi.

Sehingga diharapkan masyarakat tak perlu resah, karena semua gerbong KRL yang dioperasikan laik jalan," jelasnya.

Akibat kejadian ini terdapat 19 korban luka. Dari 19 orang lima diantaranya sudah pulang, 14 korban masih berada di beberapa rumah sakit. Mayoritas korban luka ringan terkena benturan. 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya