Liputan6.com, Jakarta - Tak hanya barang elektronik ataupun telepon genggam saja yang dapat direparasi atau diperbaiki. Kartu yang rusak seperti halnya e-KTP, anjungan tunai mandiri (ATM), nomor pokok wajib pajak (NPWP), hingga aneka kartu sejenisnya pun dapat diperbaiki.
Proses reparasinya pun tak memerlukan waktu lama ataupun berhari-hari. Bahkan, kita dapat menunggu hingga kartu selesai diperbaiki. Hal itu bisa disaksikan lewat keahlian Sugeng yang membuka lapaknya di kawasan car free day (CFD) Bundaran HI.
Baca Juga
Sugeng sangat antusias kala orang-orang yang hilir mudik di hari bebas kendaraan itu menanyakan kerusakan kartu-kartu yang dimilikinya. Sambil memperbaiki kartu, ia masih meladeni beberapa pertanyaan pengunjung.
Advertisement
"Kalau ngelupas kayak gini bisa diperbaiki nggak, Mas," tanya seorang pengunjung di CFD Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (31/3/2019).
"Bisa, Mbak. Nanti bisa ditempel lagi," jawab Sugeng.
Pria asal Klaten, Jawa Tengah ini bukan satu-satunya tukang reparasi e-KTP di CFD Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Sama seperti yang lainnya, dia menunjukkan keahlian dengan membawa peralatan yang sangat sederhana.
Meja lipat berukuran 75×50 cm yang bagian samping dan depan tertempelkan stiker bertuliskan "anti gores, laminating kartu rusak, kartu kotor".
Selain itu, pada meja itu Sugeng juga telah menyediakan berbagai alat tempurnya dalam bekerja, mulai dari pisau pemotong, antigores atau plastik khusus, alkohol hingga alat pres manual.
Tangannya cekatan, kartu yang diterima dari pengunjung langsung dibersihkan menggunakan alkohol. Dengan menggunakan selembar kain, Sugeng sangat hati-hati dalam membersihkan kartu itu.
Untuk laminating kartu, setelah dibersihkan langsung ditempelkan plastik khusus untuk sisi depan dan belakang. Agar menempel, saat plastik ditempel sembari ditekan menggunakan sebuah alat dan kemudian kartu akan dipres.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Reparasi Hanya 5 Menit
Bila tidak terlalu parah atau hanya laminating kartu, Segeng membutuhkan waktu sekitar 5 menit untuk memperbaiki kartu. Untuk jasa reparasi, ia hanya mematok harga Rp 10 ribu.
Akan tetapi, jika kartu itu mengalami kerusakan dengan tingkat kesulitan tertentu Sugeng mematok harga Rp 15 ribu. Selain itu, pria berusia 30 tahun ini juga mengaku dapat memperbaiki kartu yang telah patah. Seperti halnya milik Supardi, warga Grogol, Jakarta Barat.
"Ini disambung ya Pak, biar terlihat rapi aja. Habis itu ntar langsung dilaminating," ucapnya.
Sugeng mengaku pihaknya hanya bisa melaminating dan membuat rapi saja, kalau tulisan atau gambar hilang seperti di e-KTP itu harus dibawa ke Dukcapil untuk dicetak ulang. Profesi melaminating pun baru ditekuninya sejak satu tahun yang lalu.
Selain di CFD, Sugeng mengaku setiap harinya berkeliling di kawasan Jakarta Pusat. Khusus setiap Jumat, dia akan membuka lapak di kawasan Masjid Cut Meutia, Jakarta Pusat dan selebihnya berpindah-pindah ke kantor-kantor.
Kendati begitu, setiap malam hari Sugeng tak mereparasi kartu, melainkan berjualan mainan di Pasar Malam Jiung Kemayoran.
"Kalau untuk penghasilan sih nggak nentu, soalnya kan orang nggak setiap hari benerin kartunya. Itu saja bisa tahan lama," pungkas Sugeng kepada Liputan6.com.
Â
Advertisement