Menengok Ribuan Karya Seni di Art Basel Hong Kong 2019

Art Basel Hong Kong menjadi ajang pameran seni tahunan yang paling dinanti pecinta seni dunia.

oleh Yusron Fahmi diperbarui 02 Apr 2019, 07:05 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2019, 07:05 WIB
Yusron Fahmi/Liputan6.com
Art Basel menyajikan beragam seni kelas dunia.

Liputan6.com, Hong Kong - Art Month Hong Kong di bulan Maret menjadi ajang seni yang paling dinanti seniman dan penikmat karya seni dunia. Satu gelaran yang paling menyedot perhatian adalah Art Basel Hong Kong.

Liputan6.com berkesempatan menyaksikan langsung Art Basel Hong Kong 2019. Bersama rombongan Media Fam Trip yang digagas Hong Kong Tourism Board (HKTB), kita menyusuri sejumlah hall di Hong Kong Convention Center, lokasi digelarnya Art Basel dari 27 hingga 30 Maret 2019.

Tahun ini (2019) menjadi memasuki tahun ketujuh Art Basel digelar di negara bekas koloni Inggris tersebut. Global Director of Art Basel Marc Spiegler menyatakan, tahun ini ada 242 galeri dari 36 negara ikut Art Basel Hong Kong.

Tak hanya yang sudah malang melintang di dunia seni internasional, sejumlah seniman "baru" untuk unjuk karya di even ini. Setidaknya ada 21 galeri baru yang ambil bagian di tahun ini.

Art Basel juga diikuti sejumlah seniman Indonesia. Di antaranya, Agus Suwage, Eddie Hara, Jumaldi Alfi, Bagus Pandega, Uji ‘Hahan’ Handoko dan Kei Imazu.

Butuh waktu yang tidak sedikit untuk bisa mengekplorasi ribuan karya seni yang dipamerkan di ajang ini. Rombongan Media Fam Trip menghabis waktu hampir seharian di Rabu 27 Maret 2019. Itu pun jauh dari cukup untuk bisa mengeksplorasi karya-karya seni yang ada.

Berikut sejumlah contoh karya seni yang dipamerkan di Art Basel Hong Kong:

Karya seniman Indonesia di Art Basel.

Human Trap (2018): Lukikan karya seniman Indonesia Agus Suwage yang dipamerkan di Art basel.

Los Kampretos (2018) karya seniman Indonesia Agus Suwage.

Los Kampretos (2018): karya seniman Agus Suwage.

 

Eddhie Hara dengan karya lukisannya Joyfull Rites.

Komik Modern: karya Eddie Hara turut dipamerkan di ajang ini.

 

Reading (2006): Karya seniman China Shun LI. (Art Basel 2019)

 Reading (2006): Karya seniman China Shun LI yang di pajang di ShangART gallery. (Art Basel 2019)

 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bikin Bangga

Seniman Indonesia Eddie Hara mengaku bangga bisa tampil di even semacam Art Basel Hong Kong. Menurutnya tampil di ajang ini merupakan apresiasi terhadap eksistensi dirinya sebagai seniman.

"Saya memang selalu ikut ajang ini. Selalu saja menarik, ini ajang berkumpulnya para seniman dunia,"  ujarnya saat ditemui di sela-sela opening Art Basel Hong Kong di Hong Kong Convention and Exhibition Centre, Rabu (28/3/2019). 

Dua seniman Indonesia Agus Suwage dan Eddie Hara (kiri) saat ditemui di ajang Art Basel Hong Kong.

Untuk tahun ini, Eddie menyiapkan 15 karya yang ditampilkan di ajang ini. Salah satunya mengusung tema Komik Modern. "Saya menyiapkan materi untuk pameran ini sejak November tahun lalu," jelasnya.

Karya seniman Indonesia di Art Basel.Pemilik nama Haradityo Hadi ini menambahkan, seniman-seniman Indonesia tak kalah dibanding seniman mancanegara. Karya seniman Indonesia mempunyai segmen dan pasar tersendiri di kalangan pecinta seni dunia. Hal itu, kata Eddie, dibuktikan dengan terjualnya sejumlah lukisan karyanya oleh pecinta seni mancanegara.

"Biasanya beberapa yang kita pamerkan ini akan terjual. Pembelinya beragam, bisa dari orang Eropa atau Asia," jelasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya