Liputan6.com, Jakarta - Capres petahana Jokowi meminta politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais tidak menakut-nakuti rakyat dengan ancaman people power.
Hal itu disampaikan Jokowi untuk menanggapi pernyataan Amien yang ingin mengumpulkan massa di Monas jika hasil pemilu ditemukan kecurangan.
Baca Juga
"Jangan gini lah. Jangan menekan dengan cara menakut-nakuti rakyat, pemerintah," ucap Jokowi di Sorong, Papua Barat, Senin, 1 April 2019 malam.
Advertisement
Menurut Jokowi, sudah ada mekanisme aturan yang berlaku. Jika Amien merasa ada kecurangan, Jokowi menyarankan mantan Ketua MPR itu untuk melaporkan ke Bawaslu atau polisi bila ada unsur pidana.
"Kan, ada mekanismenya. Pemilunya aja belum, kok sudah teriaknya seperti itu. Kalau ada kecurangan silakan dilaporkan ke Bawaslu. Kalau ada unsur pidana laporkan ke polisi," kata mantan Gubernur DKI Jakarta itu.
Jokowi mengajak Amien untuk menghadapi pemilu dengan gembira, bukan menakut-nakuti dengan segala macam ancaman.
"Ini pesta demokrasi. Harusnya senang gembira. Jangan menakut-nakuti orang yang sedang gembira," ucap dia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Ancaman Amien Rais
Dewan Pembina Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Amien Rais, bakal mengerahkan massa untuk berkumpul di Monas jika pihaknya menemukan banyak ghost voters alias pemilih hantu untuk kecurangan di Pemilu Pilpres 2019 ini. Massa akan dikerahkan usai pencoblosan pada 17 April mendatang.
"Jika DPT (Daftar Pemilih Tetap) tidak efektif karena penuh dengan ghost voters, Insya Allah setelah pemilu dan kita punya bukti ada kecurangan yang sistematik, saya akan kerahkan massa untuk kumpul di Monas, menggunakan people power," kata Amien di Hotel Ayana MidPlaza, Jakarta Pusat, Senin, 1 April 2019.
Politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut sudah tak percaya dengan Mahkamah Konstitusi (MK) bila ada sengketa Pilpres.
"Kita tidak percaya dengan MK, jadi kaya harus menyelesaikan masalah on our own," kata Amien.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka
Advertisement