Menhan Ryamizard: Sudahlah Gatot Nurmantyo

Menurut Ryamizard, anggaran pertahanan saat ini sudah bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, sudah lebih dari Rp 100 triliun.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2019, 20:57 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2019, 20:57 WIB
Menhan dan Panglima TNI Hadiri Rapat Pleno Badan Pengkajian MPR
Menhan Ryamizard Ryachudu dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto menghadiri Rapat Pleno Khusus Lembaga Pengkajian MPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (27/2). Rapat membahas mengenai pertahanan dan keamanan wilayah negara. (Liputa6.com/Joha Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu menjawab pernyataan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo yang menyinggung minimnya anggaran pertahanan.

Menurut Ryamizard, anggaran pertahanan saat ini sudah bertambah dari tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, sudah lebih dari Rp 100 triliun.

"Sudahlah Gatot Nurmantyo, yang sudah, sudah. Dulu anggaran kita sebelumnya di bawah Rp 50 (triliun) kan, sekarang kan Rp 100 triliun lebih, Rp 108 triliun," kata Ryamizard saat jumpa dengan awak media di Jakarta Pusat, Senin (15/4/2019).

Ia meminta, anggaran pertahanan tak perlu dipersoalkan. Lebih baik, anggaran negara diutamakan untuk kesejahteraan rakyat.

"Ini kan tentara rakyat, rakyat dulu lah diutamakan," ucap Ryamizard.

Mantan KSAD ini mencontohkan, kekuatan militer India yang hebat di Asia namun rakyatnya masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.

Ryamizard mengaku tak ingin hal itu terjadi di Indonesia. Menurut dia, anggaran lebih baik digunakan untuk antisipasi bencana alam dan pencegahan terorisme.

"India itu tahu kan kuat di Asia. Tapi rakyatnya enggak punya rumah. Coba kalau musim dingin, mati kedinginan, musim panas, mati kepanasan. Masa, kita mau begitu ya enggak lah, kita ini tentara pejuang," terang Ryamizard.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pernyataan Gatot Nurmantyo

Cerita Pahlawan Laksamana Keumalahayati Diangkat dalam Bentuk Komik
Mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo memberi sambutan saat peluncuran komik Keumalahayati di Jakarta, Senin (21/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo menyinggung soal anggaran pertahanan TNI yang masih kecil. Padahal kebutuhan TNI besar sesuai dengan perangkat perangnya.

"Dari segi anggaran, pada saat saya menjabat Panglima TNI, saya sudah berusaha sekuat mungkin. Tapi saya tak berdaya," ungkap Gatot.

Dia merincikan, anggaran TNI yang personelnya saat ini 455.000 ribu prajurit dari angkatan darat, laut, udara yang hanya mendapat anggaran Rp 6 triliun.

"Ratusan pesawat terbang tempur, mempunyai ratusan kapal perang, ribuan tank dan senjata berat anggarannya hanya 6 triliun lebih. Sehingga departemen pertahanan dapat Rp 1 triliun, Angkatan Darat Rp 1 triliun lebih, Angkatan Laut Rp 1 triliun lebih, Angkatan Udara Rp 1 triliun lebih, dan mabes TNI Rp 900 miliar," tuturnya.

Tetapi, kata Gatot, ada institusi yang tidak punya pesawat tempur, senjatanya pendek dicampur sedikit senjata panjang, dan jumlah personelnya tidak sampai 3000 tapi diberi anggaran 4 triliun.

"Dan kepolisian Republik Indonesia 17 triliun, tidak ada yang salah semuanya benar benar saja, tetapi ini adalah dari segi anggaran mengecilkan Tentara Nasional Indonesia," tandas Gatot.

 

 

Reporter: Muhammad Genantan Saputra

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya