Evaluasi Pemilu 2019, DPR Akan Panggil KPU dan Bawaslu

Awi menilai, adanya sejumlah kesalahan dalam pemilu tahun ini sebagai hal yang wajar, dikarenakan ini adalah yang pertama kali dilakukan secara serentak.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2019, 14:34 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2019, 14:34 WIB
Penyortiran dan Pelipatan Kertas Suara
Relawan menyortir dan melipat kertas suara Pilpres 2019 di gudang KPU, Cibinong, Bogor, Kamis (7/3). Libur Nyepi, dimanfaatkan 650 pekerja menyelesaikan tenggat waktu penyortiran dan pelipatan 17 juta surat suara Pemilu 2019. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Anggota Komisi II DPR Achmad Baidowi mengatakan pihaknya akan memanggil Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP). Rapat itu untuk membahas evaluasi Pemilu Serentak 2019.

"Dalam waktu dekat komisi II akan memanggil KPU, Bawaslu dalam RDP untuk melakukan evaluasi," kata Baidowi pada wartawan, Selasa (23/4/2019).

Baidowi menilai, pelaksanaan pemilu kali ini memiliki banyak masalah. Namun, lanjut dia, masalah itu tidak bisa menjadi dasar untuk menjadikan pemilu tahun ini sebagai yang  terburuk sejak era reformasi.

"Tapi bukan langsung menilai yang terburuk pasca reformasi. Indikatornya apa? Kalau asal ngomong dan berdasar data satu pihak tentu tidak fair," ungkap pria yang biasa disapa Awi itu. 

Awi menilai, adanya sejumlah kesalahan dalam pemilu tahun ini sebagai hal yang wajar, dikarenakan ini adalah yang pertama kali dilakukan secara serentak.

"Dari perangkat sudah kita siapkan, misalnya dari aspek regulasi adanya sanksi berlipat terhadap money politic, penguatan lembaga Bawaslu mulai dari kewenangan hingga menempatkan satu pengawas setiap TPS," ucap dia.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Dinilai Kurang Persiapan

Batman hingga Spiderman Layani Warga Surabaya Nyoblos
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berkostum superhero Batman menjaga kotak suara Pemilu 2019 di sebuah TPS di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (17/4). Petugas KPPS rela berdandan ala superhero demi mengajak dan menarik pemilih agar mau datang ke TPS. (Juni Kriswanto/AFP)

Sebelumnya, Wakil Ketua Majelis Syura Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid menilai pelaksanaan pemilu kali ini adalah yang terburuk selama masa reformasi.

Alasannya banyak permasalahan yang terjadi, mulai dari perisapan yang kurang matang hingga pelaksanaan pemilu. 

"Saya sudah menyatakan itu sebelum Pak Bambang (Soesatyo) menyatakan itu saya sudah menyatakan ini adalah terburuk sepanjang zaman reformasi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/4/2019).

 

Reporter: Sania Mashabi

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya