Liputan6.com, Jakarta - Gunung Semeru di Jawa Timur kembali erupsi pada Selasa (22/4/2025), pukul 08.41 WIB. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan erupsi Gunung Semeru kali ini teramati mencapai 800 meter di atas puncak, atau sekitar 4.476 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu Gunung Semeru teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 113 detik.
Baca Juga
Petugas Pos Pantau Gunung Semeru Yadi Yuliandi mengimbau, masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Semeru untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi).
Advertisement
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak," imbaunya.
Dirinya juga mengimbau warga untuk tidak beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah/puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
"Waspada potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," katanya.
Sepanjang 2025, Gunung Semeru tercatat sudah meletus sebanyak 1.373 kali, dan menjadi gunung yang paling banyak meletus sepanjang tahun ini. Hingga hari ini, Selasa, 22 April 2025, pukul 12.22 WIB, Gunung Semeru masih berstatus Waspada (Level II).
Apakah Gunung Semeru Masih Aktif?
Berdasarkan hasil pengamatan PVMBG, menurut pemantauan periode Senin (21/3/2025), pukul 00.00-24.00 WIB, Gunung Semeru tercata mengalami sebanyak 43 kali gempa Letusan/Erupsi dengan amplitudo 10-23 mm, dan lama gempa 53-160 detik, lalu 5 kali gempa Hembusan dengan amplitudo 4-8 mm, dan lama gempa 45-78 detik.
Pada periode pengamatan itu juga, Gunung Semeru mengalami 1 kali gempa Tektonik Lokal dengan amplitudo 10 mm, S-P 6.9 detik dan lama gempa 32 detik, lalu 9 kali gempa Tektonik Jauh dengan amplitudo 5-24 mm, S-P 14-40 detik dan lama gempa 31-97 detik.
Advertisement
