Saat 'Kader Bangsa' Belajar Kepemimpinan di Singapura

Wisnu yakin, potensi gerakan kaum muda didasarkan pula dengan antusiasme dan berbagai karya yang lahir dari kerja-kerja kreatif kewirausahaan sosial yang dikerjakan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Apr 2019, 14:43 WIB
Diterbitkan 23 Apr 2019, 14:43 WIB
Para peserta  program Indonesian Young Leaders Exchange Program (IYLEP) Angkatan I yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Kader Bangsa, Senin, 22 April 2019. (Istimewa)
Para peserta program Indonesian Young Leaders Exchange Program (IYLEP) Angkatan I yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Kader Bangsa, Senin, 22 April 2019. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Partisipasi kaum muda dalam menjalankan roda pembangunan menjadi hal penting dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa.

Pegiat literasi dan komunitas kreatif, Wisnu Nugroho, meyakini potensi anak muda yang sangat besar dalam memimpin dan mengatasi tantangan dan persoalan hari ini dan di masa depan.

Hal ini dinyatakan Wisnu saat berbicara dalam pelatihan ‘Literasi Kreatif Bagi Anak Muda’ di hadapan 20 pemimpin muda partisipan program Indonesian Young Leaders Exchange Program (IYLEP) Angkatan I yang dilaksanakan oleh Perkumpulan Kader Bangsa, Senin, 22 April 2019. 

"Anak-anak muda kita harus lebih diberi ruang untuk merespon persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa ini.

Wisnu yakin, potensi gerakan kaum muda didasarkan pula dengan antusiasme dan berbagai karya yang lahir dari kerja-kerja kreatif kewirausahaan sosial yang dikerjakan.

"Ini diharapkan dapat menyelesaikan problem sosial bahkan mendorong memajukan ekonomi masyarakat," terang Wisnu.

Sementara itu, pembicara lainnya, Yohan Wahyu Irianto, menambahkan pentingnya negara dan masyarakat sipil untuk memastikan aspek kewarganegaraan termasuk partisipasi politik dan aspek kepemimpinan yang lebih berkualitas bagi para anak muda.

Menurut Yohan program seperti IYLEP merupakan inisiatif yang tepat dalam menjawab hal tersebut sekaligus mempersiapkan atau melahirkan pemimpin-pemimpin muda untuk semakin dilibatkan dalam upaya memajukan masyarakat.

"Sudah saatnya anak-anak muda tampil dan berani memberikan solusi-solusi untuk bangsa. Bonus demografi harus secara cerdas dioptimalkan untuk melibatkan partisipasi yang berbobot dan kontribusi positif dari anak-anak muda kita”, ungkap dia.

Yohan menambahkan melalui program pertukaran pemuda seperti IYLEP akan memperkuat pemahaman dan kemampuan anak-anak muda Indonesia dalam bergaul dengan masyarakat global.

"Mereka dapat mengukur dan meningkatkan potensi yang mereka miliki belajar dari pengalaman program pertukaran pemimpin muda ke luar negeri seperti IYLEP”, kata Yohan.

IYLEP Angkatan I dibuka oleh Dimas Oky Nugroho selaku Course Leader dan koordinator Perkumpulan Kader Bangsa.

Dimas menyampaikan Kader Bangsa bertujuan mempersiapkan kapasitas dan mentalitas anak-anak muda hebat dari berbagai daerah serta membantu suksesnya rekrutmen dan regenerasi kepemimpinan nasional ke depan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 

Bentuk Calon Pemimpin

Menurut Dimas, Kader Bangsa bertujuan untuk mencari, mengumpulkan dan melakukan kaderisasi calon-calon pemimpin.

"Memperkuat karakter kebangsaan sekaligus pemahaman globalisasi dalam diri mereka. Tinggal saatnya nanti di pemerintahan berikut kita ingin lebih banyak melihat anak-anak muda diberikan peran dan kepercayaan dalam merespon tantangan zaman," tutur Dimas.

Pakar gerakan sosial yang juga doktor dari UNSW Sydney ini menambahkan Singapura dipilih sebagai negara pertama kunjungan delegasi IYLEP karena memiliki pengelolaan yang baik terkait pertumbuhan dan partisipasi anak muda dalam masyarakat di berbagai sektor.

Peserta dalam IYLEP yang berjumlah 20 anak muda ini merupakan para pemimpin muda terpilih dari berbagai daerah dengan berbagai latar, mulai dari aktivis mahasiswa, pemimpin komunitas, pegiat ekonomi kreatif, akademisi, bankir, entrepreneur muda, penulis dan konten kreatif hingga aparatur sipil.

Mereka berada di Singapura selama 4 hari mengikuti program yang berlangsung sejak tanggal 21 sampai 24 April 2019.

Kunjungan dan dialog dilakukan mulai dengan Duta Besar RI untuk Singapura, pemimpin komunitas, pihak kementerian budaya dan kepemudaan Singapura, budayawan, pegiat ekonomi kreatif serta akademisi dan politisi muda setempat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya