Anak Muda Dinilai Harus Siap Hadapi Era Milenial dengan Jiwa Dinamis dan Kreatif

Dalam era milenial ini, penting untuk mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda di berbagai sektor.

oleh Muhammad Ali diperbarui 28 Apr 2019, 14:16 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2019, 14:16 WIB
Era Milenial
Lembaga Amil Kelompok Bakrie, Bakrie Untuk Negeri, mendukung program Perkumpulan Kader Bangsa. Yaitu kegiatan sekolah kepemimpinan anak muda Indonesian Young Leaders Exchange Program (IYLEP). (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Lembaga Amil Kelompok Bakrie, Bakrie Untuk Negeri, mendukung program Perkumpulan Kader Bangsa, yakni kegiatan sekolah kepemimpinan anak muda Indonesian Young Leaders Exchange Program (IYLEP).

Ketua Yayasan Bakrie Untuk Negeri, Hendrajanto Marta Sakti mengatakan, Bakrie Untuk Negeri berperan serta menjadi bagian dari komponen Bangsa Indonesia untuk mendorong terjadinya masyarakat yang sejahtera.

"IYLEP adalah program yang cerdas dalam merespon dan mengantisipasi Indonesia ke depan," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (28/4/2019).

Selain itu, ia menambahkan, di era milenial ini anak muda harus siap menghadapi disruption era dengan jiwa dinamis, inovatif, dan kreatif.

"Dalam era milenial, sekarang ini, dimana dunia digital telah mengakibatkan revolusi di berbagai bidang, maka karakter lain yang harus ditumbuhkan oleh para leaders adalah mereka yang mempunyai jiwa dinamis, inovatif, dan kreatif," tutupnya.

Sementara itu Dimas Oky Nugroho selaku Course Leader IYLEP mengatakan pentingnya mempersiapkan pemimpin-pemimpin muda di berbagai sektor.

“Di negara-negara manapun yang ingin maju, negara harus secara serius mempersiapkan anak-anak mudanya yang kelak akan menjadi pemimpin masa depan. Mereka harus bergaul dengan masyarakat dunia dan menjadi pemenang di era revolusi industri 4.0 ini,” terang Dimas yang juga Founder Perkumpulan Kader Bangsa ini.

 

Kontribusi Positif untuk Bangsa

Ilustrasi kreativitas
Asah kreativitas terpendam Anda dengan 6 cara ini

Di hari ketiga pelaksanaan IYLEP, peserta diajak berkunjung di S Rajaratnam School of International Studies dan berdiskusi dengan Ambassador Ong Keng Yong (Executive Deputy Chairman, RSIS) dan Dr Leonard C Sebastian (Coordinator of Indonesia Programme, IDSS).

Dilanjutkan ke kantor berita The Straits Times untuk mendiskusikan tentang "The Development of Contemporary Media" dan eksplor newsroom. Sementara itu, hari ketiga ditutup dengan kunjungan ke komunitas wirausaha dan ekonomi kreatif, NUS Enterprise dan DesignSingapore Council.

Salah satu delegasi dari Ponorogo, Agung Mahardika menyampaikan, IYLEP adalah program yang luar biasa bagi anak-anak muda yang ingin bergerak dan berkontribusi positif untuk bangsa.

"Adanya perwakilan peserta dari tiap-tiap daerah membuat pikiran saya terbuka bahwa Indonesia ini begitu beragam dengan berbagai kemampuan dan potensi anak muda Indonesia. Selepas dari kegiatan ini, saya siap untuk berguna bagi bangsa," pungkas Agung.

Hal yang sama dirasakan Melpayanty, peserta dari Jayapura Papua. Ia mengatakan, kehadiran IYLEP mampu menyentuh anak muda di tiap daerah yang mempunyai potensi. "Di sini (IYLEP) adalah tempat yang yang bagus untuk mengembangkannya," ungkap Melpayanty.

Di hari sebelumnya peserta juga mendapatkan workshop tentang creative writing, leadership, dan public speaking. Selain itu peserta juga berkunjung ke KBRI, Ministry of Culture, Community and Youth (MCCY), dan Harmoni Diversity Gallery (HDG).

IYLEP sendiri diselenggarakan selama 4 hari di Singapura, 21-24 April 2019. Diikuti oleh 20 anak muda dari berbagai latar belakang, mulai dari aktivis mahasiswa, pemimpin komunitas, pegiat ekonomi kreatif, akademisi, bankir, entrepreneur muda, penulis, konten kreatif hingga aparatur sipil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya