Evaluasi Mudik Lebaran 2019, Korlantas Polri Desain Rest Area Alternatif

Efisiensi penggunaan rest area di setiap ruas tol jadi bahan evaluasi penanganan arus mudik dan balik lebaran 2019.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 18 Jun 2019, 12:37 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2019, 12:37 WIB
Evaluasi Operasi Ketupat 2019. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)
Evaluasi Operasi Ketupat 2019. (Liputan6.com/Nanda Perdana Putra)

Liputan6.com, Jakarta - Kakorlantas Polri Irjen Refdi Andri menyampaikan, efisiensi penggunaan rest area di setiap ruas tol menjadi bahan evaluasi usai gelaran Operasi Ketupat 2019 dalam penanganan arus mudik dan balik lebaran. Sebab, rest area selalu menjadi titik kemacetan ruas tol.

Pembuatan rest area alternatif pun menjadi bahan pembahasan dalam rapat analisa dan evaluasi akhir Operasi Ketupat 2019 yang dilakukan lewat video conference dengan para Dirlantas Polda se-Indonesia.

"Kita harap pengeluaran rest area menjadi lebih baik. Tadi juga sudah saya sampaikan mungkin bisa kita tetapkan jarak tertentu ada juga rest area tertentu yg hanya menyiapkan item tertentu," tutur Refdi di Gedung NTMC Polri, Jalan MT Haryono, Jakarta Selatan, Selasa (18/6/2019).

Menurut Refdi, rest area alternatif hanya akan menyediakan sarana tertentu. Seperti SPBU dan toilet. Berbeda dengan rest area utama yang difasilitasi tempat makan dan jajan.

"Bisa saja 50 KM yang disiapkan di sana itu adalah bahan bakar, kemudian ada top up kartu elektronik, ada pelayanan kerusakan ringan, toilet, dan lain-lain," jelas dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Hindari Penumpukan

Hal itu dirancang demi menghindari penumpukan di rest area utama. Melihat pengalaman, pergerakan masyarakat yang mudik atau pun balik selalu siap sedia makanan minuman ringan di perjalanan.

Berbeda dengan keperluan bahan bakar dan kondisi fisik pemudik yang berubah-ubah selama perjalanan.

"Karena kita lihat kebutuhan BBM, kartu elektronik, kesehatan, tidak bisa ditunda termasuk buang air. Kalau sudah kebelet nggak bisa diwakilkan kepada siapapun. Dan tidak ada satu pun yang mau mewakilkan," Refdi menandaskan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya