Kearifan Budaya Jakarta yang Kian Terpinggirkan

Budaya Jakarta kian terpinggirkan, mengapa bisa terjadi?

oleh Ria Aprilianti diperbarui 20 Jun 2019, 16:01 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2019, 16:01 WIB
Pengamen Ondel-ondel di Ibu Kota
Foto pada 10 April 2019, anak-anak beristirahat dari mencari nafkah dengan mengamen ondel-ondel di jalan-jalan Jakarta. Seiring berjalan waktu, ondel-ondel yang dahulu sebagai ikon kesenian Betawi kini mudah ditemui di sejumlah jalan dan gang-gang di antara permukiman warga. (GOH CHAI HIN / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Jakarta yang menjadi sentra bisnis dan pemerintahan, kini menjadi tempat di mana kehidupan modern dan tradisional bersatu.

Sayangnya, Jakarta sekarang kian disesaki dengan populasi warga dari beragam suku dan budaya, sehingga membuat kearifan budaya aslinya kian terpinggirkan.

Seperti yang ditayangkan Liputan6 SCTV, Rabu 19 Juni, Ondel-Ondel yang sedianya menjadi simbol penolak bala dalam hajatan betawi,  kini perannya kian bergeser. Ondel-Ondel kini difungsikan sebagai peraga dalam orang mencari uang dengan mengamen.

Tak hanya itu, Jakarta yang menjadi magnet kaum pendatang dengan maksud untuk mencari peruntungan yang lebih baik, membuat kota ini kian dipenuhi beragam suku dan budaya.

Menjadi kota yang sangat maju di sektor pembangunan dan ekonomi, tapi disisi lain menyisihkan sebuah tradisi leluhur.

Berikut adalah pembahasan lebih jelas mengenai budaya Jakarta yang kian terpinggirkan seperti yang ditayangkan Liputan6 di channel SCTV di Vidio berikut ini.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya