Kader Sebut Musdalub Golkar DKI Tak Ada Urgensinya

Ashraf berpendapat, raihan kursi yang didapat Golkar di Pileg 2019 harus disyukuri. Dibanding partai lain, capaian Golkar masih bagus.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jul 2019, 15:10 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2019, 15:10 WIB
Ribuan Kader Hadiri Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan pidato politik saat Kampanye Akbar Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (9/4). Kampanye akbar dihadiri ribuan kader dan simpatisan Golkar se-Jabodetabek dan Bandung. (Liputan6 com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Provinsi DKI Jakarta, Ashraf Ali menilai Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Golkar DKI Jakarta tidak ada urgensinya.

"Tingkat urgensinya dimana? Menurut saya sekarang ini saatnya melakukan penataan di masa tenang menunggu keputusan sidang MK terkait hasil pileg," kata Ashraf di Jakarta, Selasa (9/7/2019).

Ashraf menilai memang Musda adalah sebagai bagian proses dinamika politik, namun harus dengan cara dan dengan aturan yang berlaku.

Ashraf berpendapat, raihan kursi yang didapat Golkar di Pileg 2019 harus disyukuri. Dibanding partai lain, capaian Golkar masih bagus.

"Dan kalau ada aspirasi dari kader itu sah -sah saja. Tapi bukan bukan berarti baku hantan di dalam, berpartai kan ada fatsunnya, ngapain juga pakai demo-demo segala,” jelasnya.

Ashraf memuji kepemimpinan Plt Rizal Mallarangeng yang secara totalitas bekerja dan mengeluarkan seluruh potensi yang ia miliki di tengah turbulensi politik yang menerpa Golkar. Sementara ada partai lain yang saat mengalami turbulensi politik justru sulit bangkit.

"Pak Rizal sudah berusaha maksimal dengan potensi yang ada di tengah turbulensi politik yang ada. Namun masalah keberhasilan kan kerja kolektif, tak elok disalahkan ke satu orang," ujarnya.

Ashraf menyebutkan masalah terpilih atau tidak sebenarnya bukan urusan kita, kembalikan kepada kekuasaan Allah.

"Kita kan berpolitik tidak cari duit, kita berpolitik agar kekuasaan atau kewenangan yang kita miliki itu bisa membantu masyarakat. Nah kalau sekarang seperti saya tidak jadi lagi, karena memang saya niat berpolitik bukan cari duit, tapi ingin bisa dengan mudah membantu masyarakat kalau saya jadi,” paparnya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya