Liputan6.com, Malang - Nahdlatul Ulama (NU) menyatakan siap untuk mengajukan sejumlah nama kader guna mengisi kursi menteri di kabinet Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin periode 2019-2024.
Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil Qoumas mengungkapkan, NU saat ini tengah menggodok nama-nama kandidat yang akan diusulkan kepada Jokowi-Ma'ruf Amin.
"Yang saya dengar, nama-nama itu sedang digodok untuk posisi mana yang tepat. Soal mengusulkan boleh, karena kami ikut berjuang," kata Yaqut, seperti dilansir dari Antara, Minggu 28 Juli 2019.
Advertisement
Kendati NU bisa mengusulkan nama-nama kandidat tersebut, tapi keputusan akhir untuk mengisi kursi menteri menjadi hak prerogatif Presiden Jokowi.
Baca Juga
"Tapi, sekali lagi, NU tidak dalam posisi mendesak, menekan dan lainnya. Akan tetapi, NU pasti akan mengusulkan nama-nama itu," ujar Yaqut.
Selama ini, NU selalu berjuang bersama dan memberikan dukungan penuh kepada Jokowi-Ma'ruf untuk memenangkan Pemilihan Presiden 2019. Yaqut berharap Jokowi bisa memilih orang-orang yang mumpuni untuk mengisi jabatan menteri.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Butuh Menteri Berani
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku sudah mempersiapkan menteri yang berani untuk memimpin lembaga dan kementerian. Tujuannya, agar meningkatkan kinerja para aparatur sipil negara (ASN).
"Oleh sebab itu, butuh menteri-menteri yang berani," tegas Jokowi di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Minggu 14 Juli 2019.
Jokowi pun mengimbau kepada semua seluruh jajaran pemerintahan untuk membangun nilai-nilai baru dalam bekerja. Harapannya, agar para pekerja bisa mengikuti perkembangan zaman, tentunya yang menguntungkan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.
"Ini menuntut kita untuk beradaptasi pada perkembangan zaman," ucap Jokowi.
Jokowi mengaku, perlu adanya reformasi di sistem birokrasi Indonesia. Misalnya dengan menyederhanakan lembaga hingga pola kerja yang tidak inovatif.
"Reformasi struktural agar lembaga menjadi sederhana, semakin simpel, semakin lincah. Kalau pola pikir, kalau mindset birokrasi tidak berubah, saya pastikan akan saya pangkas," ungkap Jokowi.
Advertisement