Apa itu Hilal dan Bagaimana Bentuknya? Penting untuk Penentuan Awal Ramadan

Hilal adalah bulan sabit muda yang penting dalam penentuan awal bulan Hijriah, termasuk Ramadan.

oleh Rizka Nur Laily Muallifa Diperbarui 27 Feb 2025, 14:38 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2025, 14:38 WIB
Pantauan Hilal Penentuan 1 Syawal 1443 H
Petugas Masjid Al-Musyariin mengamati posisi hilal menggunakan teropong saat Rukyatul Hilal di Jakarta, Minggu (1/5/2022). Pemantauan hilal yang dilakukan menggunakan teropong tersebut memastikan Idul Fitri 1443 H jatuh pada 2 Mei 2022. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Hilal merupakan salah satu fenomena astronomi yang sangat penting dalam Islam. Istilah ini merujuk pada bulan sabit muda yang menandai awal bulan dalam kalender Hijriah. Keberadaan hilal menjadi dasar penentuan awal bulan-bulan penting dalam Islam, seperti Ramadan, Syawal, dan Zulhijah, yang berpengaruh terhadap ibadah puasa, Idulfitri, dan Iduladha.

Meskipun hilal memiliki definisi yang jelas, cara penentuannya kerap menimbulkan perbedaan pendapat di antara berbagai organisasi Islam. Di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memiliki metode yang berbeda dalam menentukan awal bulan Hijriah. Perbedaan metode ini sering kali menyebabkan perbedaan dalam pelaksanaan awal Ramadan atau Idul Fitri.

Lantas, apa itu hilal secara ilmiah, bagaimana cara melihatnya, dan mengapa metode penentuannya bisa berbeda? Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Kamis (27/2/2025), berikut penjelasan lengkap seputar hilal. 

Pengertian Hilal

Hilal, dalam bahasa Arab, berarti 'bulan sabit'. Secara astronomis, hilal adalah bulan sabit muda yang pertama kali terlihat setelah ijtimak, yaitu fase bulan baru. Dalam prosesnya, hilal muncul sebagai bentuk bulan sabit yang sangat tipis, biasanya terlihat sekitar 12 jam setelah fase bulan baru. Ketipisan ini terjadi karena cahaya bulan masih sangat lemah dan tidak dapat mengalahkan cahaya senja yang ada saat itu.

Agar dapat disebut hilal, bulan sabit ini harus memiliki ketinggian lebih dari 3 derajat di atas cakrawala saat matahari terbenam. Posisi hilal juga bisa sedikit condong ke atas atau ke bawah, sehingga seringkali disebut 'hilal agak tengkurap' atau 'hilal agak terlentang'. Penampakan hilal ini menjadi penanda penting dalam penentuan awal bulan dalam kalender Hijriah, termasuk bulan Ramadan.

Pengamatan hilal, atau yang dikenal dengan istilah rukyatul hilal, merupakan metode tradisional yang masih digunakan hingga saat ini untuk menentukan awal bulan Hijriah. Metode ini sangat penting bagi umat Islam, terutama dalam menentukan waktu puasa dan perayaan hari besar keagamaan.

Kriteria Hilal Menurut NU dan Muhammadiyah

Dalam menentukan hilal, terdapat beberapa kriteria yang diacu oleh organisasi Islam di Indonesia, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Keduanya memiliki pendekatan yang sedikit berbeda, namun sama-sama mengedepankan pengamatan langsung terhadap hilal.

NU mengedepankan rukyatul hilal dengan cara melihat langsung bulan sabit yang muncul di langit. Mereka menghimbau agar pengamatan dilakukan di tempat yang terbuka dan jauh dari polusi cahaya. Sementara itu, Muhammadiyah lebih cenderung menggunakan metode hisab atau perhitungan astronomis untuk menentukan awal bulan. Meskipun demikian, keduanya tetap menghargai pentingnya pengamatan hilal sebagai bagian dari tradisi umat Islam.

Proses Melihat Hilal

Memantau Hilal Awal Ramadhan 1444 Hijriah
Kementerian Agama akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Ramadan 1444 H di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag Jakarta pada Rabu sore 22 Maret 2023. (AP Photo/ Ahmad Ibrahim)... Selengkapnya

Melihat hilal bukanlah hal yang mudah, terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Berikut beberapa tips untuk melakukan pengamatan hilal:

  • Pilih lokasi yang tepat: Carilah tempat yang tinggi dan terbuka agar tidak terhalang oleh bangunan atau pepohonan.
  • Waktu pengamatan: Lakukan pengamatan segera setelah matahari terbenam, karena hilal muncul pada waktu tersebut.
  • Gunakan alat bantu: Jika diperlukan, gunakan teropong atau binokular untuk membantu melihat hilal dengan lebih jelas.
  • Perhatikan kondisi cuaca: Pastikan cuaca cerah, karena awan dapat menghalangi pandangan.

Pertanyaan Umum Seputar Hilal

Apa yang dimaksud dengan rukyatul hilal?

Rukyatul hilal adalah metode pengamatan langsung terhadap hilal untuk menentukan awal bulan Hijriah.

Kenapa hilal penting bagi umat Islam?

Hilal menjadi penanda awal bulan dalam kalender Hijriah, yang penting untuk menentukan waktu puasa dan perayaan hari besar.

Bagaimana cara melihat hilal dengan baik?

Pilih lokasi yang tinggi, lakukan pengamatan segera setelah matahari terbenam, dan pastikan cuaca cerah.

Apakah semua orang bisa melihat hilal?

Ya, siapa saja bisa mencoba melihat hilal, tetapi dibutuhkan ketelitian dan pengalaman untuk mengamati dengan baik.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya