Tujuan Didirikannya NU: Sejarah dan Perkembangan Organisasi Islam Terbesar di Indonesia

Mengenal sejarah dan tujuan didirikannya NU sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia. Pelajari latar belakang, visi misi, dan perkembangannya.

oleh Shani Ramadhan Rasyid Diperbarui 05 Mar 2025, 07:43 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2025, 07:43 WIB
tujuan didirikannya nu
tujuan didirikannya nu ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Nahdlatul Ulama (NU) merupakan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki pengaruh signifikan dalam kehidupan sosial, keagamaan, dan politik bangsa. Didirikan pada 31 Januari 1926, NU telah melewati perjalanan panjang selama hampir satu abad dalam memperjuangkan dan mempertahankan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah. Artikel ini akan membahas secara mendalam mengenai sejarah, tujuan didirikannya, serta perkembangan NU hingga saat ini.

Promosi 1

Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama

Nahdlatul Ulama lahir sebagai respons terhadap berbagai persoalan keagamaan, sosial, dan politik yang terjadi pada awal abad ke-20. Beberapa faktor utama yang melatarbelakangi berdirinya NU antara lain:

  • Munculnya gerakan pembaruan Islam yang dianggap terlalu radikal oleh kalangan pesantren tradisional
  • Perlunya wadah untuk mempersatukan ulama pesantren dalam menghadapi tantangan modernisasi
  • Keinginan untuk mempertahankan tradisi keagamaan Ahlussunnah wal Jamaah
  • Upaya melawan penjajahan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia

Gagasan pendirian NU bermula dari serangkaian diskusi dan pertemuan yang dipelopori oleh KH Abdul Wahab Chasbullah. Pada tahun 1914, beliau mendirikan forum diskusi bernama Tashwirul Afkar atau Nahdlatul Fikr (Kebangkitan Pemikiran) di Surabaya. Forum ini menjadi cikal bakal terbentuknya NU beberapa tahun kemudian.

Selanjutnya pada tahun 1916, para kiai pesantren mendirikan organisasi Nahdlatul Wathan (Kebangkitan Tanah Air) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam. Dua tahun kemudian, dibentuk pula Nahdlatut Tujjar (Kebangkitan Pedagang) sebagai gerakan ekonomi untuk memberdayakan para pedagang pribumi.

Puncaknya, pada tanggal 31 Januari 1926 atau 16 Rajab 1344 H, KH Hasyim Asy'ari bersama sejumlah ulama pesantren terkemuka mendeklarasikan berdirinya Nahdlatul Ulama di kediaman KH Wahab Chasbullah di Surabaya. Nama "Nahdlatul Ulama" sendiri diusulkan oleh KH Alwi Abdul Aziz dan disetujui oleh para pendiri lainnya.

Tujuan Didirikannya NU

Sebagai sebuah organisasi keagamaan, NU memiliki beberapa tujuan utama yang menjadi landasan pergerakannya, antara lain:

  1. Memelihara, melestarikan, mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah
  2. Mempersatukan langkah para ulama dan pengikutnya dalam melakukan kegiatan yang bertujuan menciptakan kemaslahatan masyarakat
  3. Mewujudkan tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan dan kesejahteraan umat
  4. Menciptakan kader-kader bangsa yang memiliki kedalaman ilmu dan keluhuran akhlak
  5. Meningkatkan kualitas pendidikan Islam melalui pengembangan pesantren dan madrasah
  6. Memberdayakan ekonomi umat melalui berbagai usaha yang halal dan menguntungkan
  7. Menjaga persatuan bangsa dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tujuan-tujuan tersebut tercermin dalam berbagai program dan kegiatan NU di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, ekonomi, dan politik. NU berupaya mengimplementasikan nilai-nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Visi dan Misi Nahdlatul Ulama

Untuk mewujudkan tujuan-tujuan di atas, NU merumuskan visi dan misi organisasi sebagai berikut:

Visi NU:

"Terwujudnya NU sebagai jamiyah diniyah ijtima'iyah yang memperjuangkan tegaknya ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah untuk mewujudkan kemaslahatan umat dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia."

Misi NU:

  • Mengembangkan gerakan penyebaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah
  • Meningkatkan kualitas pendidikan dan pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam
  • Meningkatkan kualitas dakwah dan bimbingan keagamaan di tengah masyarakat
  • Meningkatkan kesejahteraan ekonomi umat melalui program-program pemberdayaan
  • Memperkuat peran NU dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
  • Meningkatkan upaya penegakan keadilan dan pembelaan terhadap kaum mustadh'afin
  • Mengembangkan komunikasi dan kerjasama dengan berbagai pihak untuk kemaslahatan umat

Visi dan misi tersebut menjadi pedoman bagi seluruh jajaran pengurus dan warga NU dalam menjalankan roda organisasi dari tingkat pusat hingga ranting. NU berupaya mewujudkan Islam yang rahmatan lil 'alamin melalui berbagai program yang memberi manfaat nyata bagi masyarakat luas.

Struktur Organisasi NU

Sebagai organisasi kemasyarakatan yang besar, NU memiliki struktur kepengurusan yang tersebar dari tingkat pusat hingga desa. Berikut adalah tingkatan kepengurusan NU:

  1. Pengurus Besar (PBNU) - tingkat nasional
  2. Pengurus Wilayah (PWNU) - tingkat provinsi
  3. Pengurus Cabang (PCNU) - tingkat kabupaten/kota
  4. Majelis Wakil Cabang (MWCNU) - tingkat kecamatan
  5. Pengurus Ranting (PRNU) - tingkat desa/kelurahan
  6. Pengurus Anak Ranting (PARNU) - tingkat dusun/RW

Selain itu, NU juga memiliki Pengurus Cabang Istimewa (PCINU) yang berada di luar negeri. Struktur kepengurusan NU terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu:

  • Mustasyar (Dewan Penasihat)
  • Syuriah (Dewan Pimpinan Tertinggi)
  • Tanfidziyah (Dewan Pelaksana Harian)
  • A'wan (Pembantu Pengurus)

Struktur organisasi yang solid ini memungkinkan NU untuk menjalankan program-programnya secara efektif dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat hingga ke pelosok desa.

Perkembangan dan Peran NU dalam Sejarah Indonesia

Sejak berdiri pada tahun 1926, NU telah mengalami berbagai fase perkembangan dan memainkan peran penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Beberapa peristiwa penting yang melibatkan NU antara lain:

  • Pada masa penjajahan, NU aktif dalam perjuangan kemerdekaan melalui resolusi jihad dan pembentukan laskar-laskar pejuang
  • Setelah kemerdekaan, NU terlibat dalam penyusunan dasar negara dan UUD 1945
  • Pada era Orde Lama, NU menjadi salah satu partai politik terbesar dan ikut dalam pemerintahan
  • Di masa Orde Baru, NU kembali ke khittah 1926 dan fokus pada kegiatan sosial keagamaan
  • Pasca reformasi, NU kembali terlibat dalam politik praktis melalui partai-partai yang berafiliasi dengannya

Dalam perkembangannya, NU terus beradaptasi dengan perubahan zaman tanpa meninggalkan prinsip-prinsip dasarnya. Beberapa capaian penting NU dalam kurun waktu terakhir antara lain:

  • Pengembangan lembaga pendidikan dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi
  • Pemberdayaan ekonomi umat melalui koperasi dan badan usaha milik NU
  • Pengembangan rumah sakit dan klinik kesehatan untuk melayani masyarakat
  • Pembentukan lembaga bantuan hukum dan advokasi untuk membela hak-hak warga
  • Pengembangan media massa cetak dan elektronik sebagai sarana dakwah dan informasi

Saat ini, NU tercatat sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia dengan jumlah anggota mencapai lebih dari 90 juta orang. Pengaruh NU tidak hanya di bidang keagamaan, tapi juga merambah ke ranah sosial, pendidikan, ekonomi, dan politik nasional.

Tantangan dan Peluang NU di Era Modern

Memasuki abad kedua usianya, NU dihadapkan pada berbagai tantangan baru sekaligus peluang untuk terus berkembang. Beberapa tantangan yang dihadapi NU di era modern antara lain:

  • Menangkal radikalisme dan ekstremisme yang mengancam keutuhan bangsa
  • Menjaga moderasi beragama di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk bersaing di era digital
  • Memperkuat peran ekonomi umat melalui pengembangan ekonomi syariah
  • Menjaga independensi organisasi dari kepentingan politik praktis jangka pendek

Di sisi lain, NU juga memiliki peluang besar untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi bangsa, seperti:

  • Memperluas jaringan internasional untuk menyebarkan Islam moderat ala Nusantara
  • Mengoptimalkan penggunaan teknologi digital untuk dakwah dan pendidikan
  • Mengembangkan kerjasama dengan berbagai pihak untuk pemberdayaan umat
  • Meningkatkan peran dalam pembuatan kebijakan publik yang pro-rakyat
  • Memperkuat basis kultural melalui revitalisasi tradisi dan kearifan lokal

Dengan kekuatan jaringan dan basis massa yang besar, NU memiliki potensi besar untuk terus berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan penyebaran Islam rahmatan lil 'alamin di kancah global.

Peran NU dalam Menjaga Moderasi Beragama

Salah satu peran penting NU di era modern adalah menjaga dan mempromosikan moderasi beragama (wasathiyah) di tengah masyarakat. Beberapa upaya yang dilakukan NU dalam hal ini antara lain:

  • Mengembangkan konsep Islam Nusantara yang moderat dan toleran
  • Menyelenggarakan dialog dan kerjasama lintas agama untuk membangun kerukunan
  • Menerbitkan fatwa-fatwa keagamaan yang responsif terhadap isu-isu kontemporer
  • Melakukan deradikalisasi melalui pendidikan dan dakwah yang inklusif
  • Memperkuat wawasan kebangsaan di kalangan generasi muda

NU meyakini bahwa moderasi beragama adalah kunci untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk. Melalui berbagai program dan kegiatan, NU berupaya menanamkan nilai-nilai Islam yang ramah, toleran, dan cinta damai di tengah masyarakat.

Kontribusi NU dalam Bidang Pendidikan

Sejak awal berdirinya, NU memberikan perhatian besar terhadap pengembangan pendidikan Islam. Beberapa kontribusi penting NU dalam bidang pendidikan antara lain:

  • Mendirikan dan mengembangkan ribuan pesantren di seluruh Indonesia
  • Membangun madrasah dan sekolah formal dari tingkat dasar hingga menengah
  • Mendirikan perguruan tinggi Islam seperti Universitas Nahdlatul Ulama
  • Mengembangkan kurikulum pendidikan yang memadukan ilmu agama dan ilmu umum
  • Meningkatkan kualitas tenaga pendidik melalui berbagai pelatihan dan pembinaan

Melalui lembaga-lembaga pendidikan yang dikelolanya, NU berupaya mencetak generasi muda yang memiliki kedalaman ilmu agama, wawasan keilmuan yang luas, serta karakter yang mulia. Pendidikan ala NU menekankan pada keseimbangan antara aspek intelektual, spiritual, dan sosial.

Peran NU dalam Pemberdayaan Ekonomi Umat

Selain bidang keagamaan dan pendidikan, NU juga memiliki perhatian besar terhadap pemberdayaan ekonomi umat. Beberapa upaya yang dilakukan NU dalam hal ini antara lain:

  • Mendirikan koperasi dan Baitul Maal wat Tamwil (BMT) untuk membantu permodalan usaha kecil
  • Mengembangkan badan usaha milik NU di berbagai bidang seperti pertanian, peternakan, dan perdagangan
  • Memberikan pelatihan kewirausahaan dan manajemen usaha bagi warga NU
  • Membangun jaringan bisnis antar pengusaha NU melalui Himpunan Pengusaha Nahdliyin
  • Mengembangkan sistem ekonomi syariah yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam

Melalui berbagai program pemberdayaan ekonomi, NU berupaya meningkatkan kesejahteraan warganya dan membangun kemandirian ekonomi umat. NU meyakini bahwa kemajuan ekonomi adalah salah satu pilar penting dalam membangun peradaban Islam yang unggul.

Kesimpulan

Nahdlatul Ulama (NU) telah memainkan peran penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia selama hampir satu abad. Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU terus berkomitmen untuk mewujudkan tujuan didirikannya yaitu menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah dan mewujudkan kemaslahatan umat.

Melalui berbagai program di bidang keagamaan, pendidikan, sosial, dan ekonomi, NU terus memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan bangsa. Di tengah berbagai tantangan zaman, NU diharapkan dapat terus beradaptasi dan berinovasi tanpa kehilangan jati dirinya sebagai organisasi Islam yang moderat dan membawa rahmat bagi semesta.

Dengan kekuatan jaringan dan basis massa yang besar, NU memiliki potensi besar untuk terus menjadi garda depan dalam menjaga persatuan bangsa, mempromosikan moderasi beragama, serta membangun peradaban Islam yang unggul di Indonesia. Semoga NU dapat terus menjalankan perannya dengan baik dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi agama, bangsa dan negara.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya