Liputan6.com, Garut - Untuk kali ketiga alias hattrick, pasangan KH Rd Amin Muhyidin Maolani – KH Atjeng Abdul Wahid, secara aklamasi kembali mendapat amanat menjadi Rois Syuriah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Garut, masa bakti 2025-2030 dalam konferensi cabang (Konfercab) ke-10 PCNU Garut.
Dalam pemilihan yang dilakukan secara musyawarah mufakat itu, seluruh perwakilan pengurus Majelis Wakil Cabang (MWC) NU yang berada di 42 kecamatan di Garut, secara bulat memberikan dukungannya kepada Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) Salaman Garut KH Atjeng Abdul Wahid, untuk kembali menjadi Ketua Tanfidziyah (Pelaksana) PCNU Garut.
Sementara lima ulama yang telah terpilih menjadi Ahlul Halli wal Aqdi (AHWA) yakni KH. Aam Umar A'lam, KH Rd Amin Muhyidin Maolani, KH. Sirojul Munir, KH. Asep Saeful Kholik, KH. Yusuf Soban, memberikan dukungannya kepada Pimpinan Pondok Pesantren (Ponpes) As-Sa’adah Garut KH Rd. Amin Muhyidin Maolani atau Den Mimin, untuk menjadi Rois Syuriah PCNU Garut, untuk lima tahun ke depan.
Advertisement
Seperti diketahui dalam tradisi suksesi kepemimpinan di tubuh Nahdlatul Ulama (NU). Pemilihan diawali dukungan perwakilan pengurus MWC NU memilih AHWA, yang akan bertugas memilih Rois Syuriah NU, kemudian perwakilan pengurus MWC NU memilih ketua Ketua Tanfidziyah atas restu Rois Syuriah.
“Ini adalah sebuah kehormatan sekaligus amanat yang begitu besar yang diberikan oleh para nahdiyin melalui kepengurusan di tiap kecamatan untuk kembali memberikan mandatnya kepada kami,” ujar Ketua Tanfidziyah PCNU Garut KH Atjeng Abdul Wahid, dalam sambutan perdananya, Sabtu (15/2/2025) malam.
Menurutnya, kiprah PCNU Garut selalu menjadi perhatian pengurus PBNU dan PWNU Jawa Barat sejak lama, dalam keberaniannya menjaga kebinekaan dalam mengkampanyekan islam yang rahmatan lil lamin berdasarkan Ahli Sunnah Waljaah (Aswaja).
“Kalau istilah pengurus PBNU Garut ini bujalna (Pusarnya atau pusat) Jawa Barat, semoga di kepemimpinan kader NU yang baru terpilih, Garut menjadi hebat dan maslahat,” ujar dia.
Siap Patuh AD/ART Organisasi
Selain itu, kepercayaan yang ketiga kali dalam memimpin PCNU Garut, diharapkan menjadi pelecut dirinya bersama calon pengurus PCNU yang baru dalam melayani umat dengan optimal.
“Istilahnya nista manja utama, yang ketiga sudah sampai di tahap utama semoga kiprah NU bisa menjadi utama dalam segala sesuatu dalam kemajuan Garut ke depan,” kata dia.
Hal senada disampaikan Rois Syuriah PCNU Garut KH. Rd. Atjeng Amin Muhyidin Maolani. Menurutnya, amanat yang diterima untuk kali ketiga ini terbilang berat, namun dengan bahu membahu di antara seluruh calon pengurus PCNU Garut, hal itu bisa ditanggulangi bersama.
“Seueur anu berhasil, pidana, kuring mah fatsun kana ad art organisasi, ketika ada kebijakan ada yang kageleng karena kebijakan itu ya harus siap (Banyak yang berhasil, mohon doanya, saya akan tunduk pada Ad-Art organisasi, ketika ada kebijakan yang terkenda dampak karena kebijakan itu ya harus siap,” ujar dia mengingatkan.
Kegiatan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab) ke-10 PCNU Garut berlangsung lancar. Acara yang digabung dengan peringatan Harlah NU itu, berhasil menghimpun sekitar 1.000 peserta beserta simpatisan yang berasal dari berbagai kecamatan di Garut. Hadir dalam acara itu, perwakilan PBNU, PWNU dan para pemangku kebijakan di Garut.
Advertisement
