Saiful Mujani: Prabowo Akan Beradab Kalau Tetap Oposisi

Saiful lebih mendukung apabila Prabowo dan Gerindra tegas menjadi oposisi.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Agu 2019, 18:12 WIB
Diterbitkan 04 Agu 2019, 18:12 WIB
Prabowo Bersama Megawati
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kedua kanan) bersama Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri (kedua kiri) saat memberi keterangan terkait pertemuan dan makan siang bersama di kediaman Megawati di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Rabu (24/7/2019). (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Utama SMRC, Saiful Mujani terheran-heran dengan wacana Gerindra dan Prabowo Subianto bergabung dengan koalisi pendukung Presiden Joko Widodo.

Apalagi Prabowo mendadak berubah sikap dengan kemesraan bersama Jokowi dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, setelah pertarungan di Pilpres.

Saiful mengatakan, secara adab seharusnya Prabowo tetap menjadi oposisi. Sekarang Prabowo diisukan masuk kabinet sampai Gerindra mengincar posisi ketua MPR.

"Sudah mengakui udah kalah, kemudian masuk di dalam pemerintahan, itu adabnya di mana saya tak tahu. Saya enggak tahu adabnya apa, bisa masuk kabinet ingin jadi ketua MPR maksudnya apa," ujarnya dalam diskusi 'Meredupnya Demokrasi di Indonesia' di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (4/8/2019).

Saiful lebih mendukung apabila Prabowo dan Gerindra tegas menjadi oposisi. Gerindra dinilai memiliki kesamaan konsep dengan PDIP maupun Golkar. Sehingga jika menjadi oposisi bakal terjadi diskusi untuk mencari jalan keluar. Berbeda dengan beroposisi dengan pihak yang tidak sejalan

"Tapi kalau jadi oposisinya HTI kita agak takut. Terus terang saja kalau dia jadi partai besar kayak Gerindra, bahasa dasarnya beda enggak bisa diskusi akhirnya yang jadi marah aja, perang," jelas Saiful.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Cederai Demokrasi

Penuh Tawa, Jokowi-Prabowo Makan Sate Bersama
Presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi (kiri) bersama Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berjalan usai keluar dari Stasiun MRT Senayan, Jakarta, Sabtu (13/7/2019). Jokowi dan Prabowo makan siang bersama di pusat perbelanjaaan FX Sudirman. (Liputan6.com/JohanTallo)

Saiful juga memandang oposisi masih dibutuhkan. Malah kalau sampai Prabowo bergabung malah mencederai demokrasi.

"Jadi oposisi sebuah keniscayaan dan menyatunya dua kubu ini itu mencederai dasar kita berdemokrasi. Jelas sekali. Itu beradab kalau Prabowo di luar dan akui pemilu selesai," ujarnya.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya