Sederet Cerita Unik di Balik Kongres V PDIP

Kedatangan Prabowo di acara Kongres V PDIP di Bali sempat bikin heboh para kader dari partai berlambang banteng besutan Megawati Soekarnoputri.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2019, 18:45 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2019, 18:45 WIB
Jokowi hingga Prabowo Hadiri Kongres V PDIP di Bali
Presiden Joko Widodo (dua kiri) bersama Wapres Jusuf Kalla (kiri), Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah), Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (kanan), dan wapres terpilih Ma'ruf Amin (dua kanan) duduk bersama saat menghadiri Kongres V PDIP di Bali, Kamis (8/8/2019). (Liputan6.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Pembukaan Kongres V PDIP di Bali dihadiri sejumlah tokoh penting. Sebut saja Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Wapres Jusuf Kalla, Wapres terpilih Ma'ruf Amin, dan tak ketinggalan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. 

Prabowo hadir atas undangan sang ketua umum Megawati Soekarnoputri usai keduanya saling bertemu di kediaman presiden kelima itu. 

Kedatangan mantan Danjen Kopassus itu di acara Kongres V PDIP sempat bikin heboh. Riuh tepuk tangan dari para kader berseragam merah pecah di lokasi kongres, Hotel Grand Inna Beach, Bali, Kamis (8/7/2019). 

Sambutan hangat kader partai banteng bermoncong putih untuk Prabowo disambut salam hormat darinya. Prabowo bahkan duduk bersanding dengan keempat tokoh nasional lainnya. 

Di balik kemeriahan Kongres V PDIP di Bali tersimpan sederet cerita unik yang dirangkum Liputan6.com. Salah satunya saat Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini naik ojek online ke acara kongres. 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Risma Naik Ojek Online

Wali Kota Risma Naik Ojek Online Menuju Lokasi Kongres PDIP
Wali Kota Risma Naik Ojek Online Menuju Lokasi Kongres PDIP (Liputan6/Putu)

Tak bisa dipungkiri, ojek online menjadi salah satu moda transportasi yang kini digandrungi oleh masyarakat Indonesia. Bukan hanya bicara soal kecepatan, kemampuan untuk memecah kemacetan di tengah padatnya laju kendaraan di jalan menjadi alternatif favorit warga. Tak terkecuali bagi Tri Rismaharini, Wali Kota Surabaya.

Berdasarkan pantauan, di Hotel Grand Inna Bali Beach, Sanur, Risma tampak turun di dekat pintu masuk menuju lobi. Usai turun, Risma langsung menggunakan kursi roda.

Dia mengatakan, memilih hadir dengan naik ojek online, lantaran takut terlambat.

"Macet tadi. Tadi macet terus aku pindah ojek," kata Risma di lokasi Kongres, Kamis (8/8/2019).

Risma menuturkan, perlu menggunakan kursi roda agar tidak terhimpit meski kakinya masih bisa berjalan.

"Kan kalau jauh, takut desek-desekan," jelasnya.

Jokowi Kenakan Baju Adat Bali

Kenakan Baju Adat Bali, Jokowi Beri Sambutan di Kongres V PDIP
Presiden Joko Widodo mengenakan baju adat Bali memberikan sambutan saat menghadiri Kongres V PDIP di Grand Inna Beach, Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Sejumlah isu, sikap politik, serta program partai ke depan juga akan dibahas dalam kongres PDIP ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam sejumlah acara Presiden Jokowi beberapa kali mengenakan baju khas Bali. Dan dalam Kongres V PDIP ini, mantan Gubernur DKI Jakarta ini kembali tampil beda dibandingkan kader partai lainnya.

Dia Jokowi menggunakan baju adat Bali berwarna merah lengkap dengan keris.

Jokowi pun menyadari banyak yang bertanya-tanya mengapa menggunakan pakaian adat Bali padahal, seluruh undangan tak ada yang menggunakan baju adat.

"Bapak kok pakai adat Bali? Kalau tadi Bu Mega menyampaikan saya kan cantik, saya juga bisa bilang sekarang saya ganteng," canda Jokowi saat berpidato di Kongres PDIP dan disambut tawa hadirin, Kamis (8/8/2019).

Namun, alasan sebenarnya, kata Jokowi karena dirinya dan calon wakil presiden Ma'ruf Amin memperoleh suara hampir 100 persen saat Pilpres 2019.

"Kembali ke pertanyaan kenapa pakai baju adat Bali? Karena kemarin Provinsi Bali 91,6 persen. Mohon maaf Pak Prabowo, saya menyampaikan apa adanya," ucap Jokowi yang kembali mengundang tawa peserta kongres.

Tari Gandrung Banyuwangi Ramaikan Kongres PDIP

Tari Gandrung Banyuwangi Ramaikan Kongres PDIP di Bali
Kesenian rakyat asal Banyuwangi, Tari Gandrung, ikut meramaikan suasana jelang pembukaan Kongres V PDI Perjuangan (PDIP) yang digelar di Bali. Sebelum pembukaan besok Kamis (8/8/2019).

Kesenian rakyat asal Banyuwangi, Tari Gandrung, ikut meramaikan suasana jelang pembukaan Kongres V PDI Perjuangan (PDIP) yang digelar di Bali. Sebelum pembukaan besok Kamis (8/8/2019).

Tari Gandrung mewarnai suasana jelang pembukaan dengan disaksikan ribuan peserta kongres yang bergiliran datang.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tampak ikut menyaksikan seni tradisi khas Banyuwangi yang telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak-Benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

"Hari ini dipersembahkan sejumlah tari-tarian Nusantara untuk menyambut para peserta Kongres, salah satunya Tari Gandrung Banyuwangi pada siang hari. Kemudian pada malam hari, ada malam kebudayaan dengan berbagai pentas budaya," kata Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

Seusai penampilan Tari Gandrung, Megawati ikut berfoto bersama 50 penari yang merupakan seniman muda asal Banyuwangi.

Persembahan Khusus Megawati

Megawati Sampaikan Pentingnya Menjaga Keutuhan Bangsa
Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri bersiap memberikan pidato saat mengahadiri pembukaan Kongres V PDIP di Sanur, Bali, Kamis (8/8/2019). Kongres V PDIP berlangsung selama tiga hari sejak 8 hingga 10 Agustus mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Kongres PDIP berlangsung pada 8-11 Agustus 2019. Acara digelar di Hotel Inna Grand Bali Beach Sanur dengan dihadiri 2.172 peserta. Banyak keunikan yang terjadi di acara kongres kali ini.

Tak hanya pernak pernik yang diterima kader dan para tamu undangan, ada juga persembahan khusus dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Syal diberikan pada peserta.

"Ada syal dari Bu Mega untuk anak dan istri para peserta," kata Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto di arena kongres, Kamis (8/8/2019).

Tak hanya syal, Megawati juga membagikan brosur sosialisasi pencegahan HIV/AIDS kepada peserta kongres. Harapannya, para kader PDIP nantinya bisa ikut memberikan penyuluhan tentang pencegahan bahaya HIV/AIDS di daerahnya masing-masing.

"Jadi Ibu Mega menaruh perhatian karena kita melihat korbannya begitu banyak. Jajaran partai harus aktif bergerak memberikan penyuluhan terhadap pencegahan HIV/AIDS ini karena dampaknya luar biasa terhadap masa depan kita sebagai bangsa kalau tidak kita atasi," ucap Hasto.

 

Reynaldi Hasan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya