Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Edy Junaedi berharap, pariwisata di Jakarta bisa bangkit, khususnya untuk wisata museum. Sebab, jumlah pengunjung museum masih terbilang sedikit.
Edy pun berharap, anggaran Dinas Pariwisata tahun depan bisa sama dengan tahun sebelumnya guna mendukung program yang ada.
"Tahun depan, total anggaran Dinas Pariwisata Ekonomi Kreatif belum diketokkan, masih proses ya. Estimasi harapannya sama lah, sekitar 900 miliar. Tahun ini kan sekitar 900," ujar Edy di Museum Tekstil, KS Tubun, Jakarta Barat, Jumat (23/8/2019).
Advertisement
Nantinya, anggaran tersebut juga akan digunakan untuk membangkitkan pariwisata museum, yaitu melalui perbaikan sarana dan prasarana destinasi, pengadaan event, dan promosi acara.
Menurutnya, bila ketiga hal itu terpenuhi, maka jumlah pengunjung bisa meningkat. Edy mengatakan, yang selama ini jadi kendala adalah kurang dilakukannya salah satu dari ketiga hal tersebut.
"Destinasinya tuh sarana prasarananya diperbaiki, dilengkapi, ditingkatkan, dibuat nyaman gitu kan. Lalu di museum juga kalau sudah nyaman tapi eventnya nggak ada, ya orang nggak datang," kata Edy.
"Sudah dua-duanya ada, promosi. Kadang bagus tapi promosinya kurang. Ya nggak ada yang datang juga. Tiga hal itu harus sama-sama," Edy menandaskan.
Â
Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Promosi Lewat Instagram
Edy menambahkan, selama ini pihaknya selalu gencar mempromosikan acara lewat media sosial Instagram Jakarta Tourism @jakarta_tourism.
"Event-event di Jakarta itu selalu setiap akhir bulan kita posting, ini eventnya tiap minggu ada. Bukan cuma yang diselenggarakan oleh Pemda, Pemprov, tapi juga oleh swasta," ujar Edy.
"Banyak yang bagus-bagus. Bahkan jauh lebih banyak di teman-teman private ya, mereka punya acara yang luar biasa gitu ya," imbuh dia.
Selain itu, pihak Dinas Pariwisata juga sudah mengupayakan digitalisasi museum. Hal ini untuk meningkatkan minat pengunjung.
"Sudah, sejarah Jakarta sudah mulai, yang koleksinya sudah kita digitalisasi perlahan. Karena banyak ya," Edy menandaskan.
Advertisement