Mbak Tutut: Jangan Mudah Menyerah Pada Penderitaan

Mbajauh sebelum orang-orang membicarakan antropolog Marcell Maus, dengan teori ‘The Gift’ -nya, Ibu Tien telah lama percaya akan kekuatan tolong menolong.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Agu 2019, 15:21 WIB
Diterbitkan 23 Agu 2019, 15:21 WIB
Yusron Fahmi/Liputan6.com
Putri sulung Presiden ke-2 RI Soeharto Siti Hardiyanti Rukmana.

Liputan6.com, Jakarta - Putri sulung Presiden ke-2 Siti Hardiyanti Rukmana atau Mbak Tutut meminta rakyat Indonesia untuk tidak mudah menyerah pada cobaan dan penderitaan yang dialami bangsa saat ini.

"Tepat hari ini, Ibu Tien mendirikan Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan (YDGRK). Tekad beliau tegas, jangan pernah kita dikalahkan oleh penderitaan tanpa berupaya melawannya sekuat tenaga," ujarnya di acara Tasyakuran Milad Yayasan Harapan Kita ke-51 dan Milad Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan ke-31 di Jakarta, Jumat (23/8/2019).

Ketua Umum Yayasah Harapan Kita (YHK) dan Yayasan Dana Gotong Royong Kemanusiaan (YDGRK) menyatakan, jauh sebelum orang-orang membicarakan antropolog Marcell Maus, dengan teori ‘The Gift’ -nya, Ibu Tien telah lama percaya akan kekuatan tolong menolong.

"Telah lama yakin bahwa semangat memberi akan menerangi kehidupan manusia yang menjalani laku tersebut," ucap Mbak Tutut.

Ibu Tien, kata dia, saat itu melihat bahwa bencana seolah menjadi bagian dari takdir kehidupan manusia. Bila datang musim kemarau, maka potensi kekeringan segera membesar, membawa peluang terjadinya paceklik (minus) yang ujung-ujungnya meluas menjadi bencana kelaparan.

Di musim kemarau pula, angin yang kering dengan gampang membawa bara terbang, menyulut kebakaran lahan dan hutan.

"Jika tidak dihadapi dengan keyakinan iman, seakan dengan gampang orang akan pasrah dan menyatakan bahwa memang manusia hidup ke dunia untuk menderita," ujarnya.

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya