Liputan6.com, Jakarta Pembangunan embung dan bendungan menjadi skala prioritas Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (Ditjen SDA) melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera IV. Itu dilakukan dalam rangka menangani krisis ketersedian air baku yang sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk khususnya di Provinsi Riau.
Kepala SNVT PJSA BWS Sumatera IV Provinsi Kepulauan Riau Handri Alun Bawono menyatakan untuk BWS Sumatera IV tahun 2018 dan 2019 mempunyai dua tugas utama, yaitu mewujudkan konservasi sumber daya air, dan mewujudkan pengendalian daya rusak air.
Baca Juga
Alun menjelaskan dari tugas konservasi sumber daya air guna memenuhi kebutuhan dapat diwujudkan dengan memperbanyak melakukan pembangunan tampungan-tampungan air seperti embung, waduk dan bendungan.
Advertisement
Di tahun 2018, BWS Sumatera IV telah melaksanakan tugas untuk pengendalian daya rusak air meliputi pengerjaan pengendalian banjir di Tanjung Piayu dan pembangunan pengaman Pantai Nongsa (Pulau Putri) dengan kegiatan kontrak jamak 2017-2018.
Pada 2018 juga, Ditjen SDA melalui BWS Sumatera IV telah menyelesaikan pembangunan Bendungan Sei Gong yang berlokasi di Desa Sijantung, Kecamatan Galang, Provinsi Kepulauan Riau.
"Bendungan dengan total tampungan air sebanyak 11,80 juta meter kubik ini akan memasok air baku bagi masyarakat di Kota Batam sebesar 400 liter per detik. Saat ini masih dilakukan kegiatan lanjutan pembangunan fasilitas pendukung, juga clearing area pada Bendungan Sei Gong agar segera dapat dioperasikan fungsinya," tambah Alun.
Selain itu, BWS Sumatera IV juga tengah melakukan pembangunan embung pada tiga titik di tiga wilayah, diantaranya pembangunan Embung Bukit Tumang di Kabupaten Lingga, Embung Stokok di Kota Batam, dan lanjutan penataan kawasan embung di Sabang Mawang, Kabupaten Natuna.
Terkait pola dan rencana pengelolaan sumber daya air di Provinsi Kepulauan Riau, Alun mengatakan bahwa BWS Sumatera IV telah melakukan studi dan mengusulkan ke Ditjen SDA untuk membangun lebih banyak tampungan-tampungan air sebagai solusi untuk mengatasi krisis air baku di Kota Batam.
Sebagai Kepala SNVT PJSA di BWS Sumatera IV, Alun juga sering menghadapi beberapa kendala ketika menjalankan tugasnya dalam membangun embung ataupun waduk, diantaranya sulitnya pengantaran material bangunan dikarenakan kondisi geografis lokasi pekerjaan yang jauh dan terdiri dari pulau-pulau atau remote area.
"Kami melakukan survei untuk menyiasati pengiriman material agar tepat waktu. Pun demikian dengan masalah sosial yang mana berkaitan dengan tanah warga, kami selalu berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten maupun BP Batam," tambahnya.
Selain membangun tampungan-tampungan air, BWS Sumatera IV juga telah menyelesaikan beberapa pembangunan pengaman pantai yang juga menjadi prioritas program kerja Ditjen SDA.
Pembangunan pengaman pantai di Pulau Putri yang merupakan salah satu pulau terluar di Kepulauan Riau telah selesai dilakukan. Pulau yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia ini pun menjadi semakin ramai dikunjungi wisatawan, mengingat letaknya yang strategis untuk menikmati sunset, juga tempat bersantai.
Selain itu juga sudah terselesaikan pembangunan pengaman Pantai Mukalimus, di Pulau Kundur, Kabupaten Karimun sebagai penyelamat permukiman warga dari gelombang dan abrasi. Pembangunan pengaman pantai yang dilakukan bermanfaat agar pulau-pulau tersebut tidak tergerus, dan menjadi hilang, terutama untuk pulau-pulau terluar.
(*)