Megawati Tak Mau Terburu-buru Bahas Pembentukan Kabinet Jokowi

Megawati menegaskan bahwa pembentukan kabinet itu adalah hak prerogatif presiden.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 29 Agu 2019, 04:02 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2019, 04:02 WIB
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di Korea Selatan.
Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri di Korea Selatan. (Liputan6.com/ Megawati Soekarnoputri)

Liputan6.com, Seoul - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri menyatakan, pihaknya tidak akan mendesak agar kabinet pemerintahan periode 2019-2024 segera dipastikan saat ini.

Hal ini disampaikannya, di sela-sela dirinya akan menjadi pembicara di DMZ International Forum on the Peace Economy, besok kamis 29 Agustus 2019 di Seoul, Korea Selatan.

Menurut Megawati, soal kabinet pemerintahan sebaiknya tak terlalu dianggap hal paling krusial. Sebab penyusunan kabinet itu memiliki prosedur.

"Saya sih menunggu dulu pelantikan presiden. Sebelumnya ada pelantikan legislatif dulu," kata Megawati di Seoul, Korea Selatan, Rabu (28/8/2019) malam.

Dia mengatakan, sudah ada tata pemerintahan yang efektif bersama prosedur-prosedurnya. Baru setelah pelantikan itu, selanjutnya dilakukan pembentukan kabinet. Dan yang utama diingat, tegas Megawati, bahwa pembentukan kabinet itu adalah hak prerogatif presiden. 

Megawati menyinggung, saat Kongres V PDI Perjuangan yang lalu, dirinya memang sempat meminta agar partainya diberi jatah kursi kabinet terbesar.

Namun itupun disampaikannya karena memang sedang kongres. Walau demikian, bukan berarti bahwa permintaan itu tak tunduk kepada fakta politik Indonesia bahwa menentukan kabinet adalah hak prerogatif seorang presiden.

"Menurut saya (pernyataan saya di Kongres) adalah biasa saja. Kenapa ya mesti sembunyi-sembunyi. Minta saja. Urusan dikasih atau tidak, adalah kehendak presiden," ungkap Megawati.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya