6 Fakta Terbaru Kecelakaan Maut Tol Cipularang

Korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut Tol Cipularang KM 91.400, Purwakarta, Jawa Barat, sebanyak delapan orang.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2019, 18:16 WIB
Diterbitkan 03 Sep 2019, 18:16 WIB
Kecelakaan Maut Cipularang
Kecelakaan maut terjadi di Tol Cipularang. Kecelakaan ini melibatkan 21 kendaraan. (Liputan6.com/Abramena)

Liputan6.com, Jakarta - kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipularang kilometer 91, Selasa, 2 September kemarin hingga kini menjadi sorotan. Bagaiman tidak, kecelaakan ini menyebabkan sekurang-kurangnya  21 kendaraan terlibat tabrakan beruntun hingga menewaskan delapan orang dan puluhan jiwa terluka. 

Penyebab Kecelakaan ini diduga dari sebuah dump truk yang terguling, sehingga menyebabkan kendaraan lain yang berada di jalur yang sama berhenti secara tiba-tiba sehingga tabrakan beruntun tak terelakan.

Kapolda Jawa Barat Irjen Rudy Sufahriad mengatakan, dari jumlah mobil yang terlibat, empat di antaranya terbakar. Dengan rincian tiga mobil kecil dan satu truk. 

"4 kendaraan terbakar, tiga kendaraan kecil dan satu unit dump truk," tutur Rudy saat meninjau lokasi kecelakaan di Kampung Batu datar, Desa Cibodas Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Kini olah TKP tengah dilakukan untuk mengetahui penyebab kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Cipularang. 

Berikut Fakta mengenai kecelakaan maut di tol Cipularang dihimpun Liputan6.com :

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Polisi Pastikan Korban Meninggal 8 Orang

Tewaskan 8 Orang, Begini Penampakan Kecelakaan Maut Tol Cipularang
Polisi memeriksa kendaraan usai terjadi kecelakaan maut di ruas Tol Cipularang Kilometer 92, Purwakarta, Jawa Barat, Senin (2/9/2019). Dalam kecelakaan tersebut sejumlah kendaraan terbakar. (Liputan6.com/Abramena)

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko memastikan bahwa korban meninggal dunia dalam kecelakaan maut Tol Cipularang KM 91.400, Purwakarta, Jawa Barat, sebanyak delapan orang.

Data ini meralat informasi sebelumnya yang menyebutkan sembilan korban tewas.

"Korban meninggal dunia delapan, dengan 28 korban luka," tutur Trunoyudo saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/9/2019).

Menurut Trunoyudo, satu korban sebelumnya sempat diduga tewas. Namun, saat diperiksa tim medis di rumah sakit, ternyata kondisinya masih hidup.

"Empat sudah teriidentifikasi dan empat belum teridentifikasi karena kondisi korban terbakar," jelas dia.

Adapun salah satu korban meninggal dunia adalah sopir dari truk yang menjadi penyebab kecelakaan maut di Tol Cipularang itu.

Dia awalnya tidak ditemukan dan diduga melarikan diri. Ternyata hal tersebut lantaran pria berinisial DH itu telah dievakuasi lebih awal ke rumah sakit.

"Saya klarifikasi tidak ada sopir yang kabur. Sopir yang pertama meninggal dunia DH, supir yang terguling," Trunoyudo menandaskan.

Polisi Kembali Olah TKP

Polda Jabar Lakukan Olah TKP di Tol Cipularang
Polda Jabar Lakukan Olah TKP di Tol Cipularang (FOTO: Merdeka/Abramena)

Polisi kembali melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan maut Tol Cipularang KM 91.400, Purwakarta, Jawa Barat.

Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, olah TKP dilakukan sejak Selasa pagi.

Olah TKP dilaksanakan oleh Ditlantas Polda Jawa Barat bersama Korlantas Polri dan Satlantas Polres Purwakarta.

"Iya benar olah TKP, langsung saja ke lokasi," tutur Trunoyudo saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/9/2019).

Rekayasa lalu lintas pun dilakukan untuk kelancaran olah TKP. Pihak terkait seperti Jasa Marga turut bekerjasama membantu rekayasa lalu lintas di tol.

Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru mengatakan, rekayasa lalu lintas dengan metode contra flow dilakukan sejak pukul 09.20 WIB tadi.

"Dimulai sejak KM 96 sampai dengan KM 90. Selain itu, pengalihan arus lalu lintas juga diberlakukan.

"Bagi pengguna jalan dari arah Bandung ke arah Jakarta dapat keluar di GT Cikamuning dan masuk kembali lagi ke Jalan Tol Cipularang melalui GT Jatiluhur," kata Heru dalam keterangannya.

Satu WNA Jadi Korban

Ilustrasi Mayat
Ilustrasi Mayat (Istimewa)

Dari data yang berhasil dihimpun, total korban berjumlah 36 orang. Delapan di antaranya dinyatakan meninggal dunia, tiga luka berat dan 25 lainnya mengalami luka ringan.

Korban kecelakaan Tol Cipularang dievakuasi terbagi ke tiga rumah sakit dalam penanganan medisnya, yaitu RS MH Thamrin, RS Siloam, dan RS Bayu Asih.

Kabid Pelayanan Medis RS MH Thamrin Purwakarta, dr Jamal Abdul Naser mengatakan korban kecelakaan Tol Cipularang ini luka-luka karena terbentur benda keras.

"Ya korban luka berat mengalami luka bakar, cedera kepala berat, dan patah tulang. Yang lainnya luka ringan dan luka sedang ada yang patah tulang bahu, atau cedera ringan di kepala," kata Jamal.

Seorang Warga Negara Asing (WNA) tercatat menjadi korban luka berat karena mengalami luka bakar.

Ada Korban Selamat Setelah Mobil Masuk Jurang

Kecelakaan di Tol Cipularang.
Penampakan mobil yang terlibat kecelakaan beruntun di Tol Cipularang. (Liputan6.com/ Abramena)

Seorang Warga DKI Jakarta Dwi Reza (38), menjadi salah satu korban selamat dalam tabrakan beruntun yang melibatkan 21 kendaraan di Tol Cipularang, KM 91.400.

Dwi yang baru pulang dari kerabatnya di Kota Bandung, tidak menyangka bisa selamat dari kecelakaan maut. Mengingat kendaraannya yang dikemudikannya terpental hingga ke dasar jurang di samping tol dengan kedalaman 20 meter.

Mini bus bernomor polisi H 8670 K‎Y ringsek dan hampir seluruh kaca hancur.

Reza menyebutkan saat kejadian, kendaraannya yang tengah melintas di Tol Cipularangditabrak dari belakang dengan sangat keras, hingga ia terbentur bahkan kesulitan mengendalikan kemudi.

"Ditabrak dari belakang, saya sudah tidak sadarkan diri. Saya pasrah," tutur Reza, di Rumah Sakit MH Thamrin, Purwakarta, Selasa (3/9/2019).

Bahkan dalam setengah sadar, dia sempat mendengar pertanyaan warga yang melihat kondisi kendaraannya.

"Katanya‎ mobil saya terbang, kaya di film, yang saya tahu itu," tutur dia.

Meski mobilnya jatuh dan terdampar ke jurang di Tol Cipularang, tidak banyak luka serius yang dideritanya. Namun, ada bekas pecahan kaca.

"Saya sudah pasrah. Ternyata mata saya masih bisa terbuka, saya langsung tendang pintu mobil dan langsung keluar. Kepala saya berdarah, saya dibantu pekerja proyek. Setelah itu saya video call sama istri," ujar Reza.

Polisi Identifikasi DNA 4 Korban Kecelakaan

Polisi dan tim SAR bergerak cepat untuk mengevakuasi korban kecelakaan maut Cipularang. (dok Polri)
Polisi dan tim SAR bergerak cepat untuk mengevakuasi korban kecelakaan maut Cipularang. (dok Polri)

Dari delapan korban meninggal, sampai saat ini baru empat di antaranya yang telah teridentifikasi identitasnya.

Kapolres Purwakarta, AKBP Matrius menyebut bahwa empat korban kecelakaan Tol Cipularang yang belum teridentifikasi telah diambil sampel DNA-nya.

"Empat lagi, diadakan pengambilan sampel DNA-nya. Diambil DNA-nya karena korban dalam kondisi terbakar dan cukup sulit," jelas Matrius.

Digambarkan Matrius, kondisi tubuh korban sulit diidentifikasi karena dalam kondisi hangus terbakar.

Polisi mengambil sampel gigi untuk ditemukan kecocokan dengan pihak keluarga. Sampel DNA yang telah diambil nantinya akan diberikan ke Puslabfor Mabes Polri.

"Sedang dikoordinasikan untuk mencari. Apabila sudah teridentifikasi kami informasikan kepada pihak keluarga," ucapnya.

Mengenai empat korban lain kecelakaan Tol Cipularang yang telah teridentifikasi, pihak keluarga telah mendatangi rumah sakit yang menangani.

10 Korban Luka Dirawat di RS Thamrin Purwakarta

Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap
Ilustrasi rumah sakit/Pixabay StockSnap

Petugas medis di Rumah Sakit Thamrin Purwakarta masih disibukkan dengan perawatan sejumlah korban luka akibat kecelakaan maut yang terjadi di Tol Cipularang.

sebanyak 10 korban luka yang masih dirawat, termasuk warga negara Korea yang menderita luka bakar. Sementara itu, empat korban tewas sampai saat ini masih berada di kamar jenazah.

Tim Dokumentasi dan Kesehatan Polda Jabar kesulitan untuk mengidentifikasi melalui fisik korban karena dalam kondisi mengenaskan. Petugas akan mengidentifikasi melalui sampel DNA.

 

(Desti Gusrina)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya