Anies Baswedan Heran Tender Proyek Stadion BMW Diprotes

Anies menyebut, hal terpenting dalam pelaksanaan tander proyek stadion adalah harus sesuai ketentuan yang berlaku.

oleh Ika Defianti diperbarui 13 Sep 2019, 22:45 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2019, 22:45 WIB
Anies Baswedan Kick Off Pembangunan Jakarta International Stadium
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersama Dirut Jakpro Dwi Wahyu Daryoto melihat gambar Jakarta International Stadium di Jakarta, Kamis (14/3). Stadion ini nantinya bakal digunakan sebagai markas Persija Jakarta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku heran adanya protes dari perusahaan yang kalah tander dalam proyek pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) atau Stadion BMW. Padahal peserta dari tander merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Yang mau bekerja dua-duanya adalah perusahaan milik negara. Jadi kepada siapapun Pemprov DKI membayarkan itu dua-duanya masuk kepada Negara Republik Indonesia," kata Anies di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Jumat (13/9/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyebut, hal terpenting dalam pelaksanaan tander proyek stadion adalah harus sesuai ketentuan yang berlaku.

"Kami prinsipnya taati seluruh prosedur yang ada perlindungan terkait bagi pemerintah dan aparatnya. Ketaatan pada SOP itulah perlindungannya," ucapnya.

Sebelumnya, lelang proyek Jakarta Internasional Stadium telah dimenangkan oleh kerjasama operasional (KSO) Wika Gedung-Jaya Konstruksi- PT PP.

Sedangkan, KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya memprotes hasil lelang proyek pembangunan JIS atau yang dikenal dengan sebutan Stadion BMW.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Penawaran Lebih Tinggi Menang

Memantau Progres Pembangunan Stadion BMW
Sejumlah alat berat terlihat di area proyek pembangunan Stadion BMW, Jakarta, Rabu (10/7/2019). Di tengah kasus sengketa lahan dengan PT Buana Permata Hijau, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) tetap melanjutkan pembangunan Stadion BMW. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Protes dilakukan karena tender dimenangkan oleh KSO dengan penawaran anggaran lebih tinggi. Penawaran harga KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya lebih murah dibandingkan KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP.

KSO Adhi Karya-Hutama Karya-Nindya Karya-Indah Karya diketahui menawarkan harga Rp 3,78 triliun, sementara penawaran harga KSO Wika Gedung-Jaya Konstruksi-PP sebesar Rp 4,08 triliun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya