PWI Menganugerahi BJ Habibie Tokoh Kemerdekaan Pers 

Jajaran pengurus PWI ditemui putra sulung BJ Habibie, Ilham Akbar, di kediaman Habibie, di Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Sep 2019, 21:33 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2019, 21:33 WIB
6 Potret Kebersamaan BJ Habibie dan Ainun, Dari Muda Hingga Akhir Hayat
6 Potret Kebersamaan BJ Habibie dan Ainun, Dari Muda Hingga Akhir Hayat (sumber: Brillio.net)

Liputan6.com, Jakarta Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menganugerahi Presiden ketiga RI BJ Habibie dengan gelar Bapak Kemerdekaan Pers Indonesia atas kebijakannya membuka keran kebebasan dan kemerdekaan pers.

"Kami sadar betul kebebasan pers didapatkan di era Pak Habibie," kata Ketua Umum PWI Atal S Depari di kediaman mendiang BJ Habibie, di Jakarta, Senin (16/9/2019).

Jajaran pengurus PWI ditemui putra sulung BJ Habibie, Ilham Akbar, di kediaman Habibie, di Patra Kuningan, Jakarta Selatan.

Menurut Atal, Habibie semakin menegaskan komitmennya terhadap kemerdekaan pers dengan menandatangani UU Nomor 40/1999 tentang Pers. 

"Saya kira dari situ euforia pers muncul, sampai orang bilang kebebasan pers sudah jadi kebablasan," katanya dikutip dari Antara.

Atal mengatakan kebebasan pers harus terus dipertahankan, dan jangan ada lagi upaya membuat pers kembali terkekang.

"Kami berharap agar apa yang sudah diukir Pak Habibie tetap bertahan. Tidak boleh ada upaya membuat pers tidak bebas. Kami berharap tetap bebas sampai kapan pun, bebas yang bertanggung jawab," katanya.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Keluarga BJ Habibie Merasa Terhormat

Sementara itu, Ilham Akbar Habibie merasa terhormat atas gelar yang diberikan PWI kepada sang ayah atas komitmen dan upayanya terhadap kemerdekaan pers.

"Dari dulu Bapak menerangkan kepada kami kenapa itu (kemerdekaan pers) diberikan begitu cepat, sebab kebebasan pers adalah pondasi negara yang berdemokrasi," katanya.

Kebebasan pers, kata dia, diperlukan sebagai upaya check and balance terhadap jalannya pemerintahan, karena sebelumnya seluruh informasi dimonopoli oleh negara.

"Bapak sangat merasakan, kualitas informasi yang didapatkan Bapak bisa bertentangan, karena ada banyak sumber yang harus tetap kita kurasikan sendiri. Tetapi, itu diperlukan," katanya.

Bagaimana pun, tegas Ilham, kemerdekaan pers menentukan kualitas pemerintahan karena elemen data dan informasi adalah bagian integral semua negara yang berdemokrasi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya