Liputan6.com, Jakarta - Polisi memulangkan aktivis Dandhy Laksono setelah diperiksa sekitar 4 jam di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Namun, Dandhy masih ditetapkan sebagai tersangka walaupun tidak dilakukan penahanan.
"Sudah dipulangkan, tapi masih tersangka," ujar Fandi, kerabat Dandhy kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (27/9/2019).
Dandhy Laksono keluar dari ruang pemeriksaan sekitar pukul 03.54 WIB, Jumat (27/9/2019). Jurnalis sekaligus sutradara Sexy Killer ini ditangkap oleh penyidik Polda Metro Jaya di kediamannya di kawasan Pondok Gede, Bekasi, sekitar pukul 23.00 WIB, Kamis, 26 September 2019.
Advertisement
Aparat membawa surat penangkapan dan menjelaskan tentang postingan Dandhy di media sosial mengenai Papua yang membuatnya dijemput polisi.
"Diduga melakukan tindak pidana setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditunjukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarkat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan," dikutip dalam surat penangkapan, Kamis, 26 September 2019.Â
Pada cuitan terakhirnya Dandhy Laksono tweet tentang keadaan terkini di Papua dalam akun Twitter-nya @Dandhy_Laksono.
Berikut tiga cuitan Dandhy sebelum dirinya ditangkap oleh penyidik Polda Metro Jaya:Â
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cuitan Pertama
Cuitan ini diunggah Dandhy pada Kamis, 26 September 2019, sekitar pukul 07.41 WIB. Sejak diunggh di akun Twitternya, postingannya telah di retweets sebanyak 8.075 kali dan di like 7.764 warganet.
1. Mengangkat jenderal Orba. Lima tahun berkuasa tak satupun kasus HAM diselesaikan.2. Merespon Papua dengan mengirim pasukan dan menangkapi aktivis dengan pasal makar.3. Membatasi internet, aparatnya razia buku, ikut nyebar hoaks, dan sarat kekerasan. https://t.co/0wCMQSj0O5
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) September 26, 2019
Â
Advertisement
Cuitan Kedua
Yery Murib dan kawan-kawannya di Papua, Randi di Kendari, dan Bagus Putra Mahendra di Jakarta.Duka cita dan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Apa yang mereka yakini dan perjuangkan, menjadi tugas kita semua untuk mewujudkannya. Sekecil dan selemah apapun yang kita bisa. pic.twitter.com/GRNeRxEX7Y
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) September 26, 2019
Cuitan Ketiga
Kasus "ambulans bawa batu"1. Perekam video di lapangan.2. Jaringan yang menghubungan antara perekamlapangan dan buzzer.3. Buzzer dan akun-akun yang menyebarluaskan.4. Pejabat polisi yang menyatakan ada "5 ambulans bawa batu dan bensin".5. Media yang latah memberitakan.
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) September 26, 2019
(Reynadli Hasan)
Advertisement