Menkes: Keadaan Wiranto Membaik, tapi Perlu Istirahat

Nila menceritakan, di dalam ruang perawatan Wiranto, ia beberapa kali berbincang mengenai kebersamaannya saat di Wamena, Papua.

oleh Yopi Makdori diperbarui 15 Okt 2019, 11:49 WIB
Diterbitkan 15 Okt 2019, 11:49 WIB
Wiranto Berkunjung ke Pandeglang
Menko Polhukam Wiranto saat berkunjung ke Pandeglang, Banten. Dalam kunjungan ini, Wiranto diserang orang tak dikenal. (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan (Menkes) Nila Moeloek menjenguk Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto yang tengah terbaring di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Wiranto menjadi korban penusukan oleh terduga teroris jaringan JAD Bekasi.

Nila mengatakan, Wiranto sudah dalam kondisi baik. Ia melihat bahwa kondisi Menko Polhukam itu sudah dalam keadaan normal karena sudah cukup lama sesudah menjalani operasi.

"Tapi perlu istirahat, sehingga ada tahap demi tahap yang harus dilakukan oleh Pak Wiranto, enggak boleh langsung bergerak, tadi sudah jalan. Jadi cukup baik," ucap Nila usai menjenguk Wiranto di di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Selasa (15/10/2019).

Nila menceritakan, di dalam ruang perawatan Wiranto, ia beberapa kali berbincang mengenai kebersamaannya saat di Wamena, Papua.

"Bapak (Wiranto) cerita pas di Wamena kami sama-sama, kami aman," kata Nila.

"Tau-tau di Pandeglang kena tusuk, saya tau bapak kena itu pas saya lagi transit di Makassar. Saya melihat karena diputuskan operasi makanya ada sesuatu yang berat," imbuh Menkes.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Pengawalan Menteri Diperketat

Ekspresi Menkes Nila Moeloek Usai Lakukan Pertemuan di KPK
Menkes Nila Moeloek menjawab pertanyaan wartawan usai melakukan pertemuan tertutup di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (21/8/2019). Kedatangan Nila atas undangan pimpinan KPK. Selain Nila, KPK juga mengundang jajaran Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang Jasa Pemerintah (LKPP). (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Usai kejadian penusukan Menko Polhukam tersebut, Menkes menceritakan bahwa pengawalan kepada dirinya ikut diperketat. Menurut dia, itu bagian dari protokol tetap (Protap).

Saat pertama kali, dirinya sempat kaget karena mendapatkan pengawalan dari beberapa polisi saat di Padang. Padahal, kata Menkes, ia saat itu hanya hendak melakukan tugas akademik, yakin menguji ujian S3 di Universitas Andalas.

"Akhirnya saya WA Pak Kapolri, Pak Kapolri saya agak terkejut kok kayaknya pasukan Bapak banyak banget ya. Beliau menjawab inilah Protap yang diperketat dalam hal ini," ungkap Nila.

Ia pun memahami hal itu. Namun, ia pribadi merasa kerepotan karena diikuti oleh ratusan polisi yang mengamankan dirinya.

"Tapi ya itulah kalau diikuti dengan ratusan polisi repot juga saya ya ke mana-mana," tutur Menkes.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya