PKS: Kami Tak Khawatir Kader Pindah ke Partai Gelora

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yakin kadernya tetap solid bersama partainya.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2019, 09:56 WIB
Diterbitkan 12 Nov 2019, 09:56 WIB
mardani-pks-130524c.jpg
Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera.

Liputan6.com, Jakarta Eks kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta dan Fahri Hamzah telah resmi membuat Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia. Kebanyakan kader dari partai itu adalah kader yang dulunya juga bergabung dengan PKS.

Menanggapi itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tidak kahwatir dengan banyaknya kader PKS yang pindah ke Partai Gelora. Dia yakin partainya akan tetap solid.

"Yakin, tetap solid," kata Mardani pada wartawan, Selasa (12/11).

Mardani menegaskan partainya selama ini selalu fokus untuk melakukan kaderisasi serta membangun partai yang solid. Sehingga enggan memusingkan kader PKS yang pindah ke Partai Gelora.

"Kami pada posisi tidak khawatir dengan apa yang dilakukan pihak lain, fokus kami, bagaimana membangun sistem kaderisasi partai yang solid," ungkapnya.

Kendati demikian, Anggota Komisi II DPR ini membebaskan siapapun kader PKS yang pindah ke Partai Gelora. Sebab, Indonesia adalah negara yang demokratis.

"Proteksi pertama tentu kepahaman. Sadar bahwa partai itu adalah sarana perjuangan," ucapnya.

 

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:

Barisan Sakit Hati

Anis Matta
Anis Matta, Fahri Hamzah, dan Mahfudz Siddiq hadir dalam syukuran Partai Gelora. (Merdeka.com)

Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta mengakui tak sedikit kader dari PKS yang berpindah ke Partai Gelora. Namun, sebagian besar anggotanya berasal dari organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi).

Anis pun tak menampik jika sebagian besar anggota Partai Gelora merupakan barisan sakit hati dari PKS. Namun ia memastikan Partai Gelora tak akan bekerja atas landasan sakit hati.

"Saya tidak menafikkan bahwa kami punya konflik dulu di PKS. Termasuk Pak Fahri juga, ini fakta yang tidak bisa kita ingkari. Tapi kami tidak bekerja dengan latar sakit hati," papar di Kemang, Jakarta Selatan, seperti dikutip dari JawaPos.com, Minggu 10 November 2019.

Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menegaskan, apa yang sudah dikerjakan di PKS sejak awal akan menjadi acuan kerja di Gelora, meskipun dengan banyak inovasi di dalamnya.

“Pada dasarnya semua narasi yang kita kembangkan di sini sudah saya kembangkan dahulu semenjak saya masih di PKS baik sebagai sekjen maupun sebagai presiden,” ujarnya.

Anies menambahkan, partai baru yang dinahkodainya mengusung ideologi Islam nasionalis. Pedomannya tetap Pancasila dan terbuka untuk seluruh komponen masyarakat Indonesia.

"Partai ini insyaallah akan menjadi partai yang terbuka untuk seluruh rakyat Indonesia. Azasnya adalah Pancasila, jati diri tetap Islam dan kita ingin hentikan seluruh perdebatan polarisasi Islam dengan nasionalis,” kata Anis Matta.

Dia menyebut, target suara Partai Gelora tidak tersekat pada kalangan tertentu saja, misalnya Islam. Ia menyebut, target voters Partai Gelora adalah seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

“Saya ingin Partai Gelora ini menjadi titik temu seluruh komponen bangsa dari aliran yang beda-beda. Jadi ini seperti sungai saya ingin buat bangsa ini seluruhnya dengan semua komponennya mengalir di situ," ucap Anis.

Reporter: Sania Mashabi

Sumber: Merdeka.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya