Nadiem Makarim: Tugas Menteri Lebih Mudah dari Guru

Nadiem kembali mengungkit tugas mulia guru Indonesia yang diikuti beratnya beban yang harus dipikul guru.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 23 Nov 2019, 10:35 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2019, 10:35 WIB
Nadiem Makarim
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim telah mempersiapkan pidato untuk ia bacakan dalam upacara bendera memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada 25 November 2019.

Dalam pidatonya yang diunggah situs resmi Kemendikbud itu, Nadiem kembali mengungkit tugas mulia guru Indonesia yang diikuti beratnya beban yang harus dipikul guru.

"Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan," kata Nadiem menambahkan seperti dalam teks pidato.

Nadiem juga dalam pidatonya menyebut bahwa para guru sangat ingin membantu murid-murid yang mengalami ketertinggalan di kelas. Namun apa daya, waktu sang guru habis terbuang lantaran mengerjakan tugas administratif saja.

"Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan," sambung Nadiem.

Ini bukan pertama kali Nadiem menyanjung profesi yang kerap dikenal pahlawan tanpa tanda jasa itu. Pada rapat perdananya bersama komisi X DPR RI pada awal November lalu, Nadiem juga tugas berat yang harus diemban guru-guru di Indonesia. Bahkan ia mengibaratkan tugas seorang guru lebih sulit dibandingkan dengan tugas seorang mendikbud.

“Saya kalau bicara dengan guru-guru, sudah jelas bahwa ini adalah satu tugas tersulit di negara kita, menjadi guru. Saya bisa bilang menjadi menteri mungkin lebih mudah daripada jadi guru,” kata Nadiem di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (6/11/2019).

Nadiem mencontohkan, bagaimana hebatnya seorang guru yang dituntut mendidik banyak murid dalam satu kelas meski dengan latar belakang dan pribadi yang sangat berbeda satu dan lainnya.

"Bayangkan semua murid dalam kelas punya sosial ekonomi berbeda, punya kepribadian berbeda, punya pola belajar berbeda, punya orangtua berbeda, dan lain-lain,” ucapnya.

Apalagi dengan sumber daya yang terbatas bagi guru di Indonesia, namun guru tetap dituntut memberi pembelajaran yang baik. Hal itu lah yang membuat Mantan CEO Gojek itu mengakui rumitnya menjadi guru.

“Tapi guru harus memastikan dengan resource yang minim saya pastikan pembelajaran itu terjadi. Jadi kompleksitas tugas guru luar biasa,” tandasnya

Saksikan video pilihan berikut ini:

Pidato Lengkap Nadiem untuk Para Guru

Berikut teks pidato Nadiem secara keseluruhan seperti yang dikutip dari laman Kemendikbud.go.id

PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PADA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI GURU NASIONAL TAHUN 2019

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Shalom,

Om Swastiastu,

Namo Buddhaya,

Rahayu,

Selamat pagi dan salam kebajikan bagi kita semua,

Bapak dan Ibu Guru yang saya hormati,

Biasanya tradisi Hari Guru dipenuhi oleh kata-kata inspiratif dan retorik. Mohon maaf, tetapi hari ini pidato saya akan sedikit berbeda. Saya ingin berbicara apa adanya, dengan hati yang tulus, kepada semua guru di Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Guru Indonesia yang Tercinta, tugas Anda adalah yang termulia sekaligus yang tersulit.

Anda ditugasi untuk membentuk masa depan bangsa, tetapi lebih sering diberi aturan dibandingkan dengan pertolongan.

Anda ingin membantu murid yang mengalami ketertinggalan di kelas, tetapi waktu anda habis untuk mengerjakan tugas administratif tanpa manfaat yang jelas.

Anda tahu betul bahwa potensi anak tidak dapat diukur dari hasil ujian, tetapi terpaksa mengejar angka karena didesak berbagai pemangku kepentingan.

Anda ingin mengajak murid keluar kelas untuk belajar dari dunia sekitarnya, tetapi kurikulum yang begitu padat menutup pintu petualangan.

Anda frustasi karena anda tahu bahwa di dunia nyata kemampuan berkarya dan berkolaborasi akan menentukan kesuksesan anak, bukan kemampuan menghafal.

Anda tahu bahwa setiap anak memiliki kebutuhan berbeda, tetapi keseragaman telah mengalahkan keberagaman sebagai prinsip dasar birokrasi.

Anda ingin setiap murid terinspirasi, tetapi anda tidak diberi kepercayaan untuk berinovasi.

Saya tidak akan membuat janji-janji kosong kepada anda. Perubahan adalah hal yang sulit dan penuh dengan ketidaknyamanan. Satu hal yang pasti, saya akan berjuang untuk kemerdekaan belajar di Indonesia.

Namun, perubahan tidak dapat dimulai dari atas. Semuanya berawal dan berakhir dari guru. Jangan menunggu aba-aba, jangan menunggu perintah. Ambillah langkah pertama.

Besok, di mana pun anda berada, lakukan perubahan kecil di kelas anda.

- Ajaklah kelas berdiskusi, bukan hanya mendengar.

- Berikan kesempatan kepada murid untuk mengajar di kelas

- Cetuskan proyek bakti sosial yang melibatkan seluruh kelas.

- Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.

- Tawarkan bantuan kepada guru yang sedang mengalami kesulitan.

Apa pun perubahan kecil itu, jika setiap guru melakukannya secara serentak, kapal besar bernama Indonesia ini pasti akan bergerak.

Selamat Hari Guru,

#merdekabelajar #gurupenggerak

Wassalammualaikum warrahmatullahi wabarakatuhShalom,Om Santi Santi Santi Om,Namo Buddhaya,Rahayu.

Jakarta, 25 November 2019Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nadiem Anwar Makarim

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya