Hasil Lawatan Jokowi ke Korsel, Bertemu Chaebol hingga Hadiri KTT ASEAN-RoK

Jokowi mengajak 10 pengusaha kelas kakap Negeri Ginseng untuk berinvestasi di Indonesia.

oleh Maria Flora diperbarui 26 Nov 2019, 17:32 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2019, 17:32 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Hotel Westin, Senin (25/11/2019)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Hotel Westin, Senin (25/11/2019). (Foto: Biro Pers Setpres)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke Busan Korea Selatan (Korsel). Selain menghadiri rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Republic of Korea (RoK) Summit, pertemuan tersebut menandakan 30 tahun hubungan ASEAN dengan Korsel.

Hari ini, Selasa (26/11/2019), merupakan hari keempat dirinya berada di Busan. Salah satu agenda penting yang akan dilakukan Jokowi adalah menjadi pembicara mengenai masalah connectivity dan dalam sesi membahas situasi regional.

Dia pun berencana mengunjungi ASEAN-RoK start up summit dan ASEAN-RoK Innovation Showcase 2019 dan melihat pabrik Hyundai Motor Company di Ulsan sebelum kembali Tanah Air, malam nanti.

Kesempatan ini pun juga tak disia-siakan Jokowi untuk menjalin kerja sama dalam berbagai bidang dengan Korea Selatan. Salah satunya mengajak 10 pengusaha kelas kakap Negeri Ginseng atau di Korea Selatan biasa disebut chaebol untuk berinvestasi di Indonesia.

Bertemu dengan orang nomor satu Korea, Presiden Moon Jae-in, Jokowi menawarkan kerja sama terkait pemindahan Ibu Kota Negara.

Berikut hasil lawatan Jokowi ke Busan, Korea Selatan:

Saksikan video pilihan di bawah ini:

CEO Kelas Kakap Korea Siap Investasi di Indonesia

Jokowi menggelar pertemuan dengan 10 pemilik dan CEO perusahaan kakap Korea Selatan, Senin (25/11/2019).
Jokowi menggelar pertemuan dengan 10 pemilik dan CEO perusahaan kakap Korea Selatan, Senin (25/11/2019). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)

Jokowi turun langsung bertemu dengan 10 CEO perusahaan kelas kakap Korea Selatan. Jokowi menjanjikan bahwa proses perizinan di Indonesia ke depannya tak lagi serumit saat ini.

Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah menyederhanakan 70-74 undang-undang yang dinilai menghambat investor masuk serta memangkas Eselon III dan Eselon IV di birokrasi. Sehingga, pengambilan keputusan semakin mudah.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, para pengusaha menyambut baik hal itu. Menurut dia, Vice Chairman & CEO Lotte Corp Hwang Kag Gyu telah meningkatkan investasinya dari USD 3,5 miliar menjadi USD 4,3 atau setara dengan Rp 60,6 triliun.

Investasi ini guna pembangunan pabrik petrokimia di Cilegon Banten. Airlangga menyebut bahwa CEO Lotte berharap proyek tersebut bisa dilaksanakan pada 2023.

"Ini adalah proyek yang subsitusi impor dan ini menjadi bagian daripada penguatan industri kimia di Indonesia dan ini juga merupakan juga bahan baku dari industri otomotif," kata Airlangga di Hotel Lotte Busan Korea Selatan, Senin 25 November 2019.

Vice Chairman & CEO Hankook Tire and Technology Cho Hyun Shick mengatakan, saat ini, perusahaannya telah berinvestasi sekitar 10 juta ban dan membuka kemungkinan akan bertambah menjadi 20 juta ban per tahun.

Namun, lantaran saat ini terjadi perlambatan ekonomi maka kesepakatan untuk investasi tahap kedua menunggu peningkatan demand atau permintaan.

Sementara itu, President Posco Chang In-Hwa menyatakan komitmen untuk membangun pabrik baja yang bekerja sama dengan Krakatau Steel. Posco menargetkan membangun memproduksi 10 juta ton baja.

"Sekaligus juga pembahasan mengenai Hot Strip Mills yang dimiliki KS menjadi bagian daripada pengembangan," ucap Airlangga.

Melihat sambutan yang baik, Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk membuat iklim investasi yang semakin menarik dalam lima tahun ke depan. Hal ini didukung oleh penyederhanaan birokrasi.

"Pada saat yang sama saya menekankan bahwa investasi di Indonesia harus menciptakan lapangan kerja. Saya juga menekankan investasi tidak hanya menjadikan Indonesia sebagai pasar, namun juga menjadikan Indonesia sebagai hub produksi," jelas Jokowi.

Komitmen Beri Perlindungan ke ABK

Jokowi Pimpin Rapat Terbatas
Presiden Joko Widodo atau Jokowi memimpin rapat terbatas (ratas) di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (30/10/2019). Rapat terbatas perdana dengan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju itu mengangkat topik Penyampaian Program dan Kegiatan di Bidang Perekonomian. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Saat bertemu dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya perlindungan terhadapa anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal panjang.

Jokowi juga menyampaikan apresiasi atas diselamatkannya enam WN yang bekerja sebagai ABK di kapal yang tenggelam di wilayah Seogipo, Jeju.

Presiden Moon pun menegaskan komitmennya untuk memberikan perlindungan terhadap para ABK Indonesia. Kepada Jokowi, dia memastikan bahwa pemerintah Korea Selatan selalu mengutamakan keselamatan.

"Kami berupaya agar ABK dapat bekerja dengan baik," ucap dia.

Teken Kerja Sama Teknik Pemindahan Ibu Kota

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Hotel Westin, Senin (25/11/2019)
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in di Hotel Westin, Senin (25/11/2019). (Foto: Biro Pers Setpres)

Disela-sela pelaksanaan ASEAN-Republic of Korea Summit, Presiden Moon Jae-in menawarkan kerja sama dalam pemindahan ibu kota negara.

Jokowi pun menanggapi positif tawaran kerja sama teknis pembangunan ibu kota baru Indonesia. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, ibu kota baru Indonesia memiliki konsep smart city.

"Saya harapkan kerja sama tersebut dapat mengembangkan ibu kota Indonesia baru yang smart, green, safe, inclusive, dan resilient," jelas Jokowi.

Jokowi berharap, investasi Korea Selatan di Indonesia akan terus meningkat. Dia menyambut baik peningkatan kerja sama ekonomi kedua negara terutama menghadapi situasi ekonomi dunia saat ini.

"Di tengah situasi sulit seperti ini, upaya memperkuat kerja sama di antara kita menjadi lebih penting artinya," ucapnya.

Usai pertemuan bilateral, Indonesia-Korea Selatan menandatangani tiga nota kesepahaman. Salah satunya yaitu, kerja sama teknik pemindahan dan pengembangan ibu kota.

Kedua negara juga menandatangani deklarasi bersama pada penyelesaian akhir negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Menyeluruh Indonesia dan Korea dan Perjanjian Bebas Visa Bagi Pemegang paspor Diplomatik dan Dinas RI-Republik Korea.

Hyundai Dilaporkan Siap Gelontorkan Investasi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Busan, Korea Selatan, Minggu (24/11/2019).
Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Ibu Negara Iriana di Busan, Korea Selatan, Minggu (24/11/2019). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

Pabrik Hyundai Motor Company di Ulsan menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi Jokowi di hari terakhir kunjungan kerjanya di Korea Selatan.

Karena rencananya, dia bersama Ibu Iriana akan kembali ke Indonesia pada malam harinya dengan menggunakan pesawat kepresidenan-1 dari Gimhae Air Force Base, Busan, Korea Selatan.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyebut Hyundai dilaporkan siap menggelontorkan investasi dalam jumlah cukup besar untuk pembangunan pabrik mobil di Indonesia.

Pabrikan asal Korea Selatan itu akan membangun pabrik mobil di Karawang, Jawa Barat.

"Hyundai itu mau investasi, mungkin USD 1 miliar kira-kira. Dan sudah dapat tanahnya mereka di Karawang," ujar Luhut beberapa waktu yang lalu.

Kapan akan mulai membuat pabrik?

Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia, Hendrik Wiradjaja menyampaikan, jika sesuai rencana peletakan batu pertama atau groundbreaking akan dilakukan segera.

"Kalau semua berjalan lancar, tahun depan atau akhir tahun ini sudah mulai pembuatan pabrik dan diharapkan 2021 sudah bisa langsung produksi," katanya saat dijumpai di GIIAS 2019.

Dirinya menyebut, pabrik baru Hyundai ini nantinya tidak hanya untuk memenuhi pasar domestik tetapi juga untuk ekspor. Namun yang pasti, pabrik ini akan fokus dalam memproduksi mobil penumpang dan mobil listrik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya