Liputan6.com, Jakarta - Situs berbagi video menyajikan beragam konten. Tak terkecuali, rekaman video yang menampilkan tata cara bobol ATM.
Video bobol ATM itulah yang ditonton oleh Wan (34), Faris (20), Hengki (20), Ardi (26), Doni (25), dan S (36).
“Pelaku melihat video di Youtube. Juga belajar dari teman-temannya saat mendekam di lapas. Kebetulan beberapa tersangka merupakan residivis,” kata Wadir Reskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Dedi Murti Haryadi, Jumat (29/11/2019).
Advertisement
Dedi mengatakan, selama tiga tahun, mereka beraksi di Jakarta dan Depok. Terakhir kali, komplotan ini bobol ATM di samping minimarket, Jalan Pekapuran Raya, Depok Jawa Barat.
Kelimanya saling berbagi peran ketika telah menemukan mangsanya.
“ATM diganjal sehingga pas mau diambil uangnya kartu tidak keluar, nanti ada temannya yang berpura-pura membantu keluarkan. Saat itu sudah disiapkan Kartu ATM yang mirip diserahkan ke korban. Saat pergi diambillah kartu milik korban,” ujar dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Gagal di Aksi Terakhir
Beruntungnya, saat melakukan aksi yang terakhir seorang nasabah bank menyadari telah menjadi korban kejahatan. Keenam pelaku pun gagal menguras uang di ATM milik korbannya berinisial SR.
“Iya yang melapor kepada kami belum ada kerugian karena si korban dengan cepat blokir rekening sehingga belum diambil oleh pelaku,” ucap dia.
Dedi menerangkan, kejahatan dengan modus semacam ini sering kali terjadi. Sebaiknya, ambilah uang di ATM yang tingkat keamanan lebih eksta.
“Seperti di kantor cabang, dalam pertokoan dan sebagainya. Hindari tempat-tempat sepi,” ucap dia.
Advertisement