Gunung Anak Krakatau Berstatus Waspada, PVMBG Imbau Masyarakat Tetap Tenang

Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda erupsi pukul 07.58 WIB, Senin (30/12/2019).

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Des 2019, 17:38 WIB
Diterbitkan 30 Des 2019, 17:38 WIB
Begini Penampakan Erupsi Gunung Anak Krakatau
Aktivitas Gunung Anak Krakatau dari udara yang terus mengalami erupsi, Minggu (23/12). Tsunami yang menerjang wilayah Selat Sunda, Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan merusak ratusan bangunan dan kapal. (Liputan6.com/Pool/Susi Air)

Liputan6.com, Jakarta - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda erupsi pukul 07.58 WIB, Senin (30/12/2019). Bahkan, semburan abu mencapai 2.000 meter.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, erupsi ini adalah hal yang biasa.

"Pada 07.58 WIB terjadi erupsi ya dengan ketinggian sekitar 2.000 meter tapi ini warnanya putih keabu-abuan dan juga ini sebenarnya tidak apa-apa dan siangnya ada lagi tapi sebenarnya ini adalah hal yang biasa ya," kata Kasbani di Gedung BNPB, Jalan Pramuka Raya, Jakarta Timur, Senin.

Menurut dia, saat ini Gunung Anak Krakatau berada di Level II (Waspada). Oleh karena itu, lanjut dia, potensi erupsi masih mungkin terjadi.

"Gunung Anak Krakatau ini masih dalam level II waspada dan potensi erupsi masih mungkin terjadi dan gunung api ini masih dalam fase membangun ya dan jarak radius amannya 2 kilometer dan selama jaraknya di luar radius itu tidak masalah ya," ujar Kasbani.

Untuk itu, PVMBG menghimbau masyarakat tidak mendekati Gunung Anak Krakatau pada radius 1-2 kilometer agar tidak terkena dampak erupsi.

"Karena nanti bisa terdampak adanya lontaran batu pijar, terus kemudian juga abu pekat, dan lontaran pasir dan sebagainya," tambah Kasbani.

 

Tak Timbulkan Ancaman

Gunung Anak Krakatau
Gunung Anak Krakatau. (dok BNPB)

Selain itu, menurut Kasbani, erupsi Gunung Anak Krakatau tidak menimbulkan ancaman apapun terhadap aktivitas masyarakat sekitar.

"Tidak bahaya karena ini tidak ada peningkatan yang signifikan, karena masih di level dua belum sampai ke level tiga artinya ancamannya masih sama pada jarak yang dua kilometer itu, tidak boleh masuk di wilayah yang dua kilometer itu," kata Kasbani.

Meski demikian, dia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan dapat melakukan aktivitas seperti biasa.

"Masyarakat tetap tenang ya, beraktivitas seperti biasa selama tidak masuk dalam radius dua kilometer, itu saja. Kami dari Badan Pusat Vulkanologi selalu memantau kondisi perkembangan gunung itu setiap saat," ujar Kasbani.

Dia menjelaskan, PVMBG mempunyai pos pemantauan yang memantau aktivitas Gunung Anak Krakatau dengan baik. Ia juga menyebut turis pun tidak masalah berada sekitar di Gunung Anak Krakatau.

"Jadi gunung itu terpantau dengan baik jadi masyarakat jangan khawatir dan tetap beraktivitas seperti biasa dan jangan mengikuti berita-berita yang bukan dari sumber aslinya. Turis pun tidak masalah yang penting tidak masuk di wilayah dua kilometer itu," katanya.

(Winda Nelfira)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya