Dinas Citata DKI: Revitalisasi Monas untuk Kembalikan Fungsinya

Apa yang dikatakan Heru itu, mengacu soal revitalisasi sisi Selatan Monas yang sempat ramai diperbincangkan masyarakat karena pembersihan sekitar 190 pohon.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Jan 2020, 08:22 WIB
Diterbitkan 26 Jan 2020, 08:22 WIB
Melihat dari Ketinggian Proyek Revitalisasi Taman Selatan Monas
Suasana proyek revitalisasi Taman Sisi Selatan Monumen Nasional dilihat dari ketinggian, Jakarta, Minggu (19/1/2020). Proses revitalisasi kawasan Monas menggunakan skema multi-years dalam waktu tiga tahun dari 2019 hingga 2021. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Cipta Karya Tata Ruang dan Pertanahan (Citata) DKI Jakarta menyatakan revitalisasi Monumen Nasional (Monas) adalah untuk mengembalikan fungsinya atau sesuai rancangan yang dirumuskan.

"Kita lihat, kami akan tata kembali supaya kawasan yang sebelumnya mungkin belum tertata dan rapi, akan kami rapikan, akan kembalikan ke fungsinya, karena ini Taman Medan Merdeka," kata Kepala Dinas CKTRP DKI Jakarta Heru Hermawanto saat dihubungi di Jakarta, Sabtu 25 Januari 2020.

Apa yang dikatakan Heru itu, mengacu soal revitalisasi sisi Selatan Monas yang sempat ramai diperbincangkan masyarakat karena pembersihan sekitar 190 pohon. Heru menjelaskan dalam rancangan revitalisasi Monas, pohon-pohon tersebut memang tidak seharusnya berada di situ.

"Kemarin kalau ada pohon, itu posisinya di sini (sisi Selatan sebelah kanan dan kiri) jadi kami nggak bakal menebang di posisi yang memang tidak seharusnya. Jadi kami wujudkan rencananya, supaya tertata semua, dengan harapan semua interaksi Jakarta ini bisa ada di Monas," ujarnya seperti dikutip dari Antara.

Sementara Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan pada Jumat (24/1/2020) bahwa meski kawasan selatan Monas direvitalisasi saat ini, fungsi parkir dan Lenggang Jakarta akan tetap ada.

"Fungsi parkir dan fungsi kaki lima kita tetap kita pertahankan. Kan nanti bisa pohon-pohonnya itu bisa didesain bertambah. Kan tempat parkir itu tidak harus gurun, tidak harus conblock, tidak harus bebatuan, nanti di sisi-sisi tertentu kita tanami pohon-pohon penghijauan tapi fungsi parkirnya masih ada," kata Saefullah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Belum Pernah Diresmikan Presiden

Heru mengatakan hingga saat ini Monas belum pernah diresmikan oleh presiden Indonesia, karena dari peletakan batu pertama hingga saat ini belum selesai dibangun.

"Kami harap ada tiga tahapan yang bisa selesai, semuanya kami harap selesai dalam tiga tahun," ucap dia.

Sebelumnya, revitalisasi ini menimbulkan perhatian publik pasalnya ada sekitar 190 pohon di Monas sisi Selatan yang disebut dipindahkan, namun bekas pemindahan berupa lubang-lubang di tanah tidak terlihat. Dikabarkan pohon-pohon itu dipindahkan sebagian ke sisi Timur dan sebagian ke sisi Barat.

Nilai proyek revitalisasi Monas mencapai Rp71,3 miliar. Kepala Badan Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa DKI, Blessmiyanda, mengatakan dari 105 perusahaan yang berminat mengerjakan proyek, hanya ada dua perusahaan yang mengajukan dokumen penawaran. Dua perusahaan itu adalah Bahana Prima (Rp64,41 miliar) dan PT Bagas Jaya (Rp66,3 miliar).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya