Ma'ruf Amin: Hilangkan Kemiskinan Hanya dengan Bansos Tidak Cukup

Oleh karena itu perlu ada pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan usaha.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Feb 2020, 07:16 WIB
Diterbitkan 01 Feb 2020, 07:16 WIB
Rekonsiliasi Prabowo - Sandi, Ma'ruf Amin : Tinggal Tunggu Pertemuan
Cawapres Ma'ruf Amin (Liputan6.com / Nefri inge)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menyebut, mengatasi kemiskinan tidak cukup hanya dengan memberikan bantuan sosial. Tetapi juga harus melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.

"Menghilangkan kemiskinan hanya dengan bantuan sosial tidak cukup. Oleh karena itu perlu ada pemberdayaan (masyarakat) melalui pengembangan usaha," kata Wapres ketika menerima Ketua Umum PP PARMUSI Usamah Hisyam di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan Jakarta, Jum'at (31/1/2020).

Kemudian, Wapres menilai, dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat terdapat hambatan utama yakni rendahnya kualitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu, perbaikan sektor pendidikan menjadi prioritas utama pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

"Supaya sumber daya manusia unggul, maka melalui proses pendidikan. Pendidikan formal untuk jangka panjang dan jangka pendeknya melalui pendidikan vokasi," ujarnya.

Lalu, kata Ma'ruf Amin, sulitnya permodalan juga menjadi hambatan dalam upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat. Khususnya untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Untuk itu, sangat diperlukan seperti Bank Wakaf Mikro atau berbagai financial technology (fintech) modern yang mampu menjembatani akses permodalan bagi UMKM yang belum bankable.

"Usaha mikro, ultra mikro, dan kecil yang tidak bankable harus ada jembatannya, misalnya melalui fintech," ungkapnya.

Di akhir pertemuan, Ma'ruf Amin menyampaikan bahwa sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut, pemerintah tengah berkoordinasi untuk merumuskan kebijakan yang mempermudah akses permodalan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bangun Desa

Sementara, Ketum PARMUSI Usamah Hisyam menyampaikan bahwa tingkat kemiskinan masyarakat desa di Indonesia masih tinggi. Untuk membantu mengatasi masalah ini, PARMUSI memiliki program pembangunan desa yang diberi nama "Gerakan Desa Madani". Gerakan ini melibatkan 5000 da’i untuk berdakwah di setiap desa di Indonesia dengan harapan tiap desa akan melahirkan 5 da’i baru.

"Dakwah dari gerakan ini ada 4, yaitu untuk meningkatkan iman dan takwa, mengembangkan kemandirian ekonomi rakyat, meningkatkan kepedulian sosial, dan mengembangkan pendidikan," terangnya.

Namun demikian, dalam upaya pengembangan ekonomi rakyat, PARMUSI menghadapi masalah mengenai permodalan usaha warga desa. Meskipun PARMUSI telah bekerja sama dengan beberapa bank syariah konvensional, tetapi akses permodalan tetap masih sulit dijangkau masyarakat desa.

"Oleh sebab itu, melalui Pak Wapres, kami mohon atensi Pemerintah. Insya Allah PARMUSI akan ikut juga mempercepat pembangunan ekonomi di desa-desa," kata Usamah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya