Seminggu Jelang Kongres, PAN Belum Dapat Izin Kepolisian

Kongres V PAN rencananya akan digelar di Kendari, Sultra pada 10-12 Februari 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2020, 19:01 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2020, 19:01 WIB
Rhoma Irama Meriahkan Kampanye Akbar PAN
Ketum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan menyapa pendukung selama kampanye akbar Partai Amanat Nasional (PAN) di Sawangan, Depok, Kamis (27/3). Partai Amanat Nasional mengambil tema Doa dan Dendang Kemenangan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) akan menggelar Kongres V di Kendari, Sulawesi Tenggara pada 10-12 Februari 2020. Namun hingga saat ini, PAN belum mengantongi izin kepolisian, padahal waktu kongres tinggal seminggu lagi.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Divisi Humas Polri Kombes Asep Adi Saputra belum banyak komentar soal izin Kongres PAN. Namun dia berjanji akan mengecek perkembangan perizinan acara tersebut.

"Nanti saya cek dulu ya," kata Asep di Mabes Polri, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Dikonfirmasi terpisah, Kapolda Sulawesi Tenggara Brigjen Mesrdiyam mengakui bahwa panitia Kongres V PAN sudah mengajukan permohonan izin kegiatan. Namun hingga kini, kepolisian masih memprosesnya.

"Saat ini dalam proses. Izin yang mengeluarkan nanti Mabes Polri berdasarkan rekomendasi wilayah. Jadi, izinnya masih dalam proses. Nanti dikabari," kata Merdisyam.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lokasi Kongres Dikritik Kader

Jokowi, Megawati dan Prabowo Hadiri Rakernas PAN
Sejumlah pengurus Partai Amanat Nasional (PAN) menghadiri acara Rapat Kerja Nasional PAN di Jakarta, Rabu (6/5). Dalam acara itu juga dilantik Pengurus Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Periode 2015-2020. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, mantan Ketua DPW PAN Sulawesi Tenggara (Sultra) tiga periode Nur Alam menilai, penetapan lokasi kongres PAN di Bumi Anoa tersebut sangat tidak layak. Dia juga menilai pemilihan tempat cenderung dipaksakan untuk event sekelas kongres.

"Konsolidasi PAN sejak deklarasi 1998 yang lalu sampai dengan di Bali lima tahun lalu adalah paling spektakuler dan luar biasa. Untuk pelaksanaan di Kendari adalah langkah anjloknya reputasi dan daya saing partai PAN," ungkap mantan Gubernur Sultra itu dalam keterangan tertulis, Sabtu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya