Cerita Pergolakan Batin Ahok Saat Cerai dengan Veronica

Kala itu, Ahok dengan tegas menolak perceraian. Bukan hanya karena tidak menginginkan, namun perceraian bertentangan dengan kepercayaan yang dianutnya.

oleh Yopi Makdori diperbarui 17 Feb 2020, 22:24 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 22:24 WIB
Peluncuran Buku Ahok
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok saat menghadiri peluncuran buku 'Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologi Ahok Selama di Mako Brimob' di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Senin (17/2/2020). Buku tersebut mengisahkan pengalaman Ahok saat berada dalam tahanan. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok mengungkapkan pergolakan batin kala cerai dengan Veronica Tan.

Kala itu, Ahok dengan tegas menolak perceraian. Bukan hanya karena tidak menginginkan, namun perceraian bertentangan dengan kepercayaan yang dianutnya.

"Intinya gini aja. Untuk kalangan orang Tionghoa tidak ada kata perceraian. Perceraian adalah suatu kegagalan yang memalukan," kata Ahok di Gedung Tempo Institute, Jakarta, Senin (17/2/2020).

Dalam kepercayaan etnisnya, perceraian merupakan sesuatu yang begitu memalukan. Dan dia mengimani prinsip seperti itu. Belum lagi, keimanannya secara Kristen pun melarang praktek perceraian.

"Tidak boleh cerai kecuali kematian memisahkan kita. Ini dua hal yang merupakan keyakinan hidup saya yang saya punya. Nah tiba-tiba didesak (cerai)," papar dia.

Komisaris Utama PT Pertamina ini menceritakan, kepercayaan tentang larangan perceraian dan dihadapkan pada realitas yang ada begitu mengusik batinnya. Belum lagi, banyak pihak yang justru memberikan tekanan kepada. Seperti berkat bahwa jika dia cerai dengan sang kekasih reputasinya akan habis.

"Gereja juga datang, orang gereja dateng tuh sudah menghakimi aja. Ayat gak boleh cerai lah, gak boleh ini lah, pendeta gak ngerti juga," kata Ahok.

Saat itu semua nasihat memintanya untuk tidak boleh cerai. Bahkan saat itu ia merasa seolah-olah dirinya ditempatkan dalam posisi seorang pendosa.

"Karena perceraian itu bagi saya hal yang paling merugikan. Reputasi, harta semu habis. Saya keluar saya bingung mau tinggal di mana nanti. Semua rumah di kasih anak semua," beber dia.

 

Pembelajaran Hidup

Namun dari peristiwa itu, Ahok mengaku belajar banyak tentang kehidupan. Dia menyadari hidupnya bukanlah untuk mengimpres orang lain.

"Kapan saya putuskan? Kasih waktu ya udah cerai. Kenapa cerai? Saya baca kitab suci tuh bilang gini, 'jika ada seorang laki-laki yang tidak beriman yang mau tinggal bersama kamu, kamu gak boleh ceraikan dia. Jika ada perempuan yang tidak beriman yang mau tinggal sama kamu, kamu tidak boleh ceraikan dia'," kata dia.

"Tetapi jika perempuan yang tidak beriman itu memaksa pisah dari kamu, lepaskan dia. Karena kamu dipanggil hidup dalam damai sejahtera Allah," lanjut BTP.

Kisah lengkap perceraian dirinya bersama siang mantan istri terungkap di buku terbarunya yang berjudul "Panggil Saya BTP: Perjalanan Psikologis Ahok Selama di Mako Brimob".

Buku tersebut merupakan rangkaian kisah hidup sang mantan terpidana kasus penistaan agama tersebut. Ia menyusunnya kala masih mendekam di Rutan Mako Brimob Depok.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya