Jakpro Sebut Revitalisasi Kawasan TIM Sudah 15 Persen

Proyek revitalisasi kawasan TIM yang telah berlangsung sejak pertengahan 2019 itu ditargetkan selesai pada Juni 2021.

oleh Ika Defianti diperbarui 19 Feb 2020, 17:47 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2020, 17:47 WIB
Kontroversi Hotel di Proyek Revitalisasi TIM
Aktivitas pekerja saat mengerjakan proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Pembangunan hotel berbintang di proyek revitalisasi TIM menuai penolakan dari seniman karena dinilai menjadi area komersial serta menggangu ruang berekspresi. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta Direktur Operasi PT Jakarta Propertindo (Jakpro) M Taufiqurrachman menyebut, saat ini progres revitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) sudah mencapai 15 persen. Dia menyatakan, proses pembangunan di kawasan TIM masih terus berjalan.

"Sekarang sudah 15 persen untuk tahapan semuanya. Rencananya, targetnya Juni 2021," kata Taufiq di Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).

Dia menjelaskan proyek revitalisasi yang saat ini dikerjakan yakni area parkir kawasan TIM dan pondasi untuk Wisma TIM. Rencananya wisma tersebut dibangun beberapa lantai dengan fungsi yang berbeda-beda.

Dalam gedung yang sama, nantinya lantai satu dan tiga akan diperuntukkan sebagai tempat galeri seni, retail area, hingga ruang publik.

Sedangkan untuk lantai empat dan enam lokasi perpustakaan Pemprov DKI Jakarta. Kemudian lantai tujuh sebagai Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin.

"Perpustakaan dan dokumentasi HB Jassin, kemudian Masjid Amir Hamzah di sana sudah proses," ucapnya.

Selain itu, Jakpro telah merobohkan Gedung Graha Bhakti Budaya (GBB) di kawasan TIM yang dinilai sudah tidak layak. Rencananya, lokasi pentas para seniman kembali dibangun di gedung baru.

"Harus dibersihkan dulu, diratakan dulu dengan tanah, baru kami bangun bangunan yang baru di situ untuk GBB yang baru," jelasnya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Revitalisasi Senilai Rp 1,8 T

Kontroversi Hotel di Proyek Revitalisasi TIM
Suasana proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Selasa (26/11/2019). Proyek revitalisasi TIM yang menelan anggaran sebesar Rp 1,8 triliun tersebut menuai penolakan dari seniman lantaran akan dibangun hotel berbintang. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Jakarta Propertindo (Jakpro) akan merevitalisasi TIM yang merupakan pusat kesenian kebanggaan warga Jakarta.

Revitalisasi TIM merujuk pada Pergub Nomor 68 Tahun 2018 tentang Percepatan Pelaksanaan Kegiatan Strategis Daerah dan Kepgub Nomor 1042 Tahun 2018 tentang Daftar Kegiatan Strategis Daerah. Proses revitalisasi sudah berjalan sejak Juli 2019 dan akan berlangsung beberapa tahap hingga Juli 2021.

PT Jakpro akan merevitalisasi Gedung Planetarium, Gedung Galeri Cipta II, Gedung HB Jassin, dan Graha Bhakti Budaya. Total anggaran yang disiapkan adalah Rp 1,8 triliun.

Tahap pertama, pembangunan meliputi Masjid Amir Hamzah yang berlokasi di area Plaza Graha Bhakti Budaya, kemudian Gedung Parkir TIM, dan Pos Damkar.

Pararel dengan itu, Gedung Perpustakaan dan Wisma TIM di area bekas kantor DPP Angkatan 66 ARH hingga jajaran kantin juga digarap.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya