Doni Monardo: Hentikan Polemik Lockdown

Menurut Doni, saat ini pemerintah sedang memprioritaskan sumber daya nasional yang dimiliki.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Mar 2020, 13:13 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2020, 13:13 WIB
BNPB
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menyampaikan arahan penanganan virus Corona (COVID-19) untuk pemerintah daerah di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Senin (16/3/2020). (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta semua pihak menghentikan polemik perlunya kebijakan penguncian diri atau lockdown. Ia menegaskan, pemerintah tidak akan mengambil kebijakan tersebut dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini.

"Hentikan polemik istilah lockdwon, yang kita butuhkan kedisiplinan dengan menerapkan social distancing. Ini tolong dipatuhi, tanpa kita mematuhi ini akan banyak masyarakat terpapar. Kita bisa sehat klo kita disiplin," tegas Doni di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (22/3/2020).

Menurut Doni, saat ini pemerintah sedang memprioritaskan sumber daya nasional yang dimiliki. Di mana menggerakkan seluruh para pejabat di tingkat atas hingga bawah.

"Dengan demikian seluruh tugas Kepala Gugus Tugas, gubernur, bupati/wali kota dan wakilnya TNI/Polri, maka ini harus bisa melakukan perencanaan dengan baik. Rumah Sakit milik TNI/Polri segera mungkin dioptimalisasi dengan baik,” ujarnya.

"Kementerian PUPR mendukung penuh kebutuhan daerah bisa bekerjasama dengan baik sehingga segala operasi kemanusiaan COVID-19 ini bisa kita lakukan dengan baik," sambungnya.

Lebih lanjut Doni menegaskan, salah satu upaya yang dilakukan pemerintah adalah mengajak seluruh relawan untuk bersama-sama menangani ini. Nantinya, para relawan akan dibagi tugas baik medis hingga logistik.

"Baik menyiapkan logistik tenaga medis kita termasuk memobilisasi tenaga relawan untuk tenaga medis yang telah dilatih sebelumnya," pungkasnya.

Reporter: Ronald

Merdeka.com

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya